> >

Ahok Sedih Lihat Partai Golkar: Tampaknya Ada Skenario Khusus di Sini

Peristiwa | 15 Agustus 2024, 08:34 WIB
Politikus PDI Perjuangan atau PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok  mengaku sedih melihat kondisi yang terjadi di Partai Golkar.

Sebagaimana diketahui, Airlangga Hartarto tiba-tiba menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar dan jabatannya kini diisi Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai pelaksana tugas.

“Saya sedih ya lihatnya,” ucap Ahok di DPP PDIP Perjuangan, Rabu (14/8/2024).

Ahok pun menduga ada scenario khusus dibalik mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi orang nomor 1 di Partai Golkar. Termasuk dengan mundurnya Jusuf Hamka, kader Partai Golkar yang semula disebut-sebut akan maju di Pilkada Jakarta.

Baca Juga: Megawati: Kalau Saya Dipanggil Sama KPK, Kamu Pada Ngikut Semua ya

“Apalagi Pak Jusuf Hamka cerita ke saya kalau dimajukan di Pilkada Jakarta. Tampaknya ada skenario khusus di sini,” ujar Ahok.

Kendati demikian, Ahok tidak menjelaskan lebih lanjut skenario khusus seperti apa yang dimaksud olehnya.

Sebelumnya Minggu 11 Agustus 2024, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Ia mengaku ingin fokus mengawal stabilitas transisi pemerintahan dari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

“Untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga.

Airlangga lebih lanjut memastikan jika proses penunjukkan Ketua Umum penggantinya akan dilakukan dengan damai dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.

Baca Juga: Saat Megawati Curhat Tidak Terima Dinilai Intimidasi Kapolri: Masa Rakyat Nggak Boleh Ketemu

“Sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” ujarnya.

Mundurnya Airlangga kemudian disikapi Partai Golkar dengan menggelar rapat pleno untuk menunjuk pelaksana tugas ketua umum, yakni Agus Gumiwang Kartasasmita. Selanjutnya, Partai Golkar akan menggelar Rapimnas dan Munas pada 20 Agustus 2024 untuk menentukan ketua umum yang baru.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU