Tak Seperti Sebelumnya, Kali Ini Jokowi Mengaku Sudah Bisa Tidur Nyenyak di IKN: Pulas

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku sudah tidur nyenyak saat bermalam di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Hal tersebut disampaikan Kepala Negara usai meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di IKN, Rabu (14/8/2024).

"Tadi malam saya tidur di Istana Negara nyenyak. Pules," kata Jokowi.

Hal itu berbeda saat pertama kali ia bermalam di Kantor Presiden di IKN pada 28 Juli 2024. Di mana saat itu, Presiden mengaku tidak tidur nyenyak.

Jokowi menyebut terkait pengakuan sebelumnya terkait pengalaman tidur yang tidak nyenyak itu karena pekerjaan yang belum selesai.

"Ya memang belum selesai ini pekerjaan besar yang sangat besar pekerjaan panjang jadi tahapan demi tahapan, satu-satu. Ya kalau belum ada AC-nya salahnya tidur disitu, sehingga enggak bisa tidur nyenyak," jelasnya, dikutip dari Breaking News KompasTV.

Namun, ia kembali menegaskan, dalam pengalamannya bermalam kali ini, dirinya sudah tidur nyenyak di IKN.

"Kalau tadi malam nyenyak pules, subuh bangun langsung muter, sudah muter kemana mana saya tadi," ujarnya.

Baca Juga: Istana Buka Suara soal Kabar Jokowi akan Reshuffle: Beliau Memiliki Hak Prerogatif

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Jokowi sempat mengatakan tidak dapat tidur nyenyak saat bermalam di IKN pada Minggu (28/7) lalu.

Ia menjelaskan ketidaknyamanan ini mungkin disebabkan oleh pengalaman pertama tidur di lokasi baru.

"Engga nyenyak. Saya ngomong apa adanya. Ya mungkin pertama kali aja, masih belum apa ya, masih belum nyenyak," kata Jokowi, Senin (29/7).

Merespons terkait pernyataan Presiden Jokowi tidak tidur nyenyak, Plt Kepala Otorita IKN yang juga Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono hal itu dikarenakan pendingin udara atau air conditioner (AC).

"Iya (Presiden tidak nyenyak tidur) karena AC-nya," ujar Basuki di IKN, Senin (29/7).

"Karena chiller-nya belum terisi air, atau bagaimana."

Baca Juga: Hari Pertama Jokowi Berkantor di IKN: Tak Tidur Nyenyak Karena AC hingga Gelar Rapat Terbatas

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV