> >

Idrus Marham: Ada Aspirasi dari Bawah Hampir Sepakat Ingin Bahlil Lahadalia Jadi Ketum Partai Golkar

Peristiwa | 13 Agustus 2024, 10:08 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Dewan Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Idrus Marham sebut ada aspirasi untuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Hal tersebut disampaikan  Idrus Marham dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV dengan tema ‘Golkar Ganti Ketum, Arah Dukungan Pilkada Berubah?"  Selasa (13/8/2024).

“Apirasi dari bawah, dari DPD 1 dan DPD 2, hampir sepakat ingin supaya Bahlil yang menjadi ketua umum,” ungkap Idrus.

Lantas Idrus dikonfirmasi Jurnalis Kompas TV Radi Saputro, bagaimana jika muncul nama selain Bahlil Dahalia terkait kursi Ketua Umum Partai Golkar. Idrus menuturkan mempersilahkan jika ada yang ingin maju dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, namun Ia meyakini ujungnya semua dukungan akan diberikan kepada Bahlil Lahadalia.

“Boleh saja banyak yang mencalonkan, tapi saya punya keyakinan, ada kesadaran bersama untuk menjalin suatu hak partai, ujung-ujungnya kepada Bahlil semua,” kata Idrus.

Baca Juga: SBY Pilih Upacara HUT ke-79 RI di Pacitan Ketimbang di IKN

Dalam keterangannya, Idrus juga merespons soal ramainya pembahasan perihal pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar usai Airlangga Hartarto mundur. Menurut Idrus, kabar yang menyebut Bahlil berpeluang menjadi Plt tidaklah benar.

Sebab, sambung Idrus, untuk menjadi Plt Ketua Umum Partai Golkar harus menjadi pengurus terlebih dulu.

“Bahlil itu tidak mungkin jadi PLT karena bukan pengurus,” ucap Idrus.

Menurut Idrus, soal jabatan Plt Partai Golkar tidak perlu dipersoalkan karena waktunya tidak akan lama.

“Karena waktunya ini kan simple, tidak perlu dipersoalkan siapa Plt-nya,” jelas Idrus.

Minggu, 11 Agustus 2024, Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar. Ia menuturkan ingin fokus mengawal stabilitas transisi pemerintahan dari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

“Untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” jelas Airlangga.

Baca Juga: Pengamat: Ada Kekuatan Besar Intervensi Airlangga Hartarto

Lebih lanjut, Airlangga memastikan jika proses penunjukkan Ketua Umum penggantinya akan dilakukan dengan damai dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.

“Sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” ujarnya.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU