> >

Namanya Masuk Bursa Ketum Golkar, Gibran Tak Mau Ditanya soal Polemik Mundurnya Airlangga

Politik | 12 Agustus 2024, 19:53 WIB
Wakil Presiden terpilih RI Gibran Rakabuming Raka (tengah) bersama Mangkunegara X saat mengunjungi warga Solo di Kampung Harmoni, Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024). (Sumber: Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)

SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Wakil presiden terpilih RI, Gibran Rakabuming Raka enggan berkomentar soal mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi ketua umum Partai Golkar.

Anak sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu pun tak mau berbicara terkait namanya yang turut masuk ke bursa calon ketua umum Golkar.

Gibran ditanya wartawan soal polemik Partai Golkar saat menghadiri acara perusahaan Konimex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (12/8).

Gibran enggan menjawab soal mundurnya Airlangga dan sebatas mengingatkan wartawan bahwa mereka sedang berada di acara Konimex.

"Jangan, jangan ya. Ini (di acara) Konimex lho," kata Gibran dikutip Antara.

Baca Juga: Airlangga Tiba-Tiba Mundur, Gibran Diusulkan Jadi Ketua Umum Partai Golkar

Usai Airlangga mengumumkan mundur pada Minggu (11/8), beredar sejumlah poster digital yang mendukung Gibran menjadi ketua umum Partai Golkar yang baru.

Nama lain yang masuk ke bursa calon ketua umum Partai Golkar antara lain adalah Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang, dan Bambang Soesatyo.

Relawan dari kelompok POS Gibran juga menyatakan mendukung wapres terpilih itu menjadi ketua umum Partai Golkar.

Ketua Umum Relawan POS Gibran, Benny Hutapea menyebut Gibran sebagai sosok yang layak memimpin Golkar setelah Airlangga.

"Saya menilai jika kekuatan Partai Golkar di parlemen disatukan dengan kekuatan Wapres Terpilih, tentu akan semakin kuat. Partai Golkar akan menjadi kekuatan politik signifikan dan menentukan di Koalisi Indonesia Maju," kata Benny dalam keterangan yang disampaikan pada Senin (12/8).

"Partai Golkar dan Mas Gibran saling membutuhkan. Ada penyatuan politik dalam penguatan kebijakan pembangunan pemerintah dan penajaman posisi di pemerintahan," imbuhnya.

Airlangga Hartarto diketahui mengundurkan diri secara tiba-tiba melalui pernyataan terbuka pada Minggu (11/8).

Airlangga mengaku mundur demi menjaga keutuhan partai dan menjamin stabilitas transisi pemerintahan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.

"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga dalam pesan video yang disiarkan pada Minggu (11/8).

Baca Juga: Airlangga Mundur, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Sebut Ada Pihak Eksternal Inginkan Munaslub

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU