> >

Pengamat: Ada Kekuatan Besar Intervensi Airlangga Hartarto

Peristiwa | 12 Agustus 2024, 10:55 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhir Agustus 2019. Detik-detik Airlangga Hartarto mundur dari posisi Ketua Umum Partai Golkar, diungkap salah satu petinggi partai berlambang pohon beringin tersebut, Minggu (11/8/2024). (Sumber: KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam sebut ada kekuatan besar yang mencoba mengintervensi kursi Ketua Umum Partai Golkar dari tangan Airlangga Hartarto.

Hal tersebut disampaikan oleh Ahmad Khoirul Umam dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV dengan tema ‘Airlangga Mendadak Mundur dari Ketum Golkar, Ada Apa?, Senin (12/8/2024).

“Ada cukup spekulasi besar dibalik kemunduran Airlangga ini, tetapi ini membuka ironi juga yang cukup luar biasa, karena seorang Airlangga Hartarto sebagai ketua umum memiliki catatan prestasi yang cukup gemilang, bahkan dalam pileg kemarin, Golkar mengalami lonjakan elektabilitas yang cukup signifikan dari 12 menjadi 15%, kemudian mampu meningkatkan sekitar 17 kursi di Senayan, itu setara dengan sekitar 18 %, di bawah kepemimpinan Airlangga,” kata Umam.

Baca Juga: Prabowo Janji Lanjutkan Pembangunan IKN: Saya Bertekad Menyelesaikannya

“Artinya dari capaian kekuatan politik itu sebuah capaian gemilang, di saat yang sama Golkar juga memiliki kontribusi yang cukup besar, bahkan paling besar dalam konteks pemenangan PIlpres yang kemudian mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres yang lalu. Artinya dalam sisi makro politic sebenarnya cukup shuttle bagi Airlangga. Makanya, kalau kemudian dia mengundurkan diri, patut diduga ada kekuatan besar yang mencoba untuk mengintervensi.”

Lantas Umam dikonfirmasi, siapa kekuatan besar yang disebut mencoba untuk mengintervensi Airlangga Hartarto dalam kepemimpinannya di Partai Golkar.

“Ini yang kemudian menjadi sebuah misteri, siapa, kepentingannya apa, agendanya apa, dan saya pikir tidak akan lama lagi kita bisa membaca peta itu,” ujarnya.

Umam lebih lanjut menuturkan, mundurnya Airlangga tidak bisa dianggap sebagai hasil kontempelasi personal. Menurutnya ada kontestasi luar biasa yang karena kematangannya, Partai Golkar menunjukkan itu ke publik.

Baca Juga: Doli Ungkap Cerita Airlangga Hartarto sebelum Mundur dari Ketum Partai Golkar, Ini Katanya

“Demokrasi harus dikawal (Pesan Airlangga -red). Ini, bukan semata-mata statement lipstick, tetapi betul-betul memiliki makna yang cukup mendalam. Dimana ada, sepertinya, kalau misal saya maknakan, Pak Airlangga memberikan pesan bahwa ada sistem atau mekanisme atau nilai demokrasi yang tampaknya perlu dievaluasi dan juga tampaknya perlu di kontekstualisasikan lebih clear dalam kepartaian,” jelas Umam.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU