> >

Pimpin Sidang Kabinet, Jokowi Pamer Nilai Investasi Masuk IKN Capai Rp56,2 Triliun

Peristiwa | 12 Agustus 2024, 10:38 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menunjukkan ruang konferensi pers di Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (29/7/2024). Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna perdana di IKN, Senin (12/8/2024) juga memamerkan jumlah investasi yang telah masuk ke IKN dan menyebutnya sudah mencapai Rp56,2 triliun. (Sumber: Kompas/Nina Susilo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memamerkan jumlah investasi yang telah masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Istana Negara, IKN, Senin (12/8/2024).

"Per hari ini perlu juga saya sampaikan bahwa sudah di luar anggaran dari APBN, investasi yang masuk sudah Rp56,2 triliun dari 55 yang sudah groundbreaking," kata Jokowi, Senin, dipantau dari Breaking News KompasTV.

Ia kemudian menjelaskan 55 proyek yang sudah groundbreaking, yakni terdiri dari berbagai bidang mulai dari pendidikan, kantor, hingga hunian dan area hijau.

"Pendidikan ada enam (proyek), kesehatan ada tiga, ritail dan logsitki ada 10, hotel ada delapan, energi dan transport ada dua, kantor dan perbankan ada 14, hunian dan area hijau ada sembilan, media dan teknologi ada tiga," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga memapaparkan alasan pemimndahan ibu kota negara ke IKN, salah satunya yakni pemerataan ekonomi.

Baca Juga: Jokowi Sebut IKN Kanvas yang Mengukir Masa Depan: Tak Semua Negara Mampu Bangun Ibu Kota dari Nol

"Dan kalau kita tahu, salah satu alasan kenapa ibu kota pindah, karena kita ingin pemerataan. Karena kita tahu 58 persen PDB ekonomi itu ada di Jawa," jelas Jokowi.

"Sehingga kita ingin memeratakan untuk juga luar jawa mendapatkan perputaran ekonominya."

Selain itu, Presiden Jokowi menyebut jumlah populasi di Pulau Jawa sudah mencapai angka 56 persen juga menjadi alasan pemindahan ibu kota.

"Kemudian populasi di Jawa bebannya sudah sangat besar sekali. 56 persen populasi itu ada di pulau Jawa, ini yang juga menjadi sebuah pertimbangan bagi kita untuk memindahkan ibu kota," jelas Jokowi.

"Dan utamanya memang beban di ibu kota Jakarta memang sudah sangat padat sekali."

Baca Juga: Pimpin Sidang Kabinet Perdana di IKN, Jokowi: Sidang Paripurna yang Istimewa, Udara Sejuk

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU