Cerita Kresna Hendra Bangga Terbangkan Pesawat Bawa Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi ke IKN
Peristiwa | 10 Agustus 2024, 13:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pilot dari Satuan Skuadron 17 TNI Angkatan Udara, Mayor Penerbang Kresna Hendra Wibawa mengaku bangga diberikan kepercayaan untuk menerbangkan Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Demikian Kresna dalam keterangannya sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu (10/8/2024).
“Tentunya menjadi kebanggaan secara pribadi maupun satuan kami TNI AU yang diberi kepercayaan yang bisa kami bilang mulia, untuk menerbangkan Sang Saka Merah Putih, Teks Proklamasi. Tentunya luar biasa sekali,” kata Kresna.
Baca Juga: Kachina dan Keyla Bawa Bendera Pusaka serta Teks Proklamasi Naik Kendaraan Taktis Buatan Pindad
Kresna merupakan alumni Akademi Angkatan Udara 2007 yang berpengalaman melakukan sejumlah penerbangan kepresidenan hingga tamu VVIP. Namun baginya, menerbangkan duplikat bendera pusaka Merah Putih dan teks proklamasi adalah pengalaman kali pertama yang bersejarah dalam kariernya sebagai seorang pilot.
“Tapi ini kami menerbangkan simbol negara. Ini jadi baru, mungkin pertama kali,” ucap Kresna.
Kresna lebih lanjut mengaku telah menjalani serangkaian persiapan teknis untuk menjalankan misi bersejarah ini. Mulai dari memperhatikan dan memastikan performa pesawat yang dikemudikannya hingga kesiapan kru.
Baca Juga: Anies soal Terancam Ditinggalkan PKS di Pilkada Jakarta: Kita Ikuti Sikap Resmi
“Ada 10 kru, empat penerbang, ditambah lot master, engineer, dan ground crew,” ucapnya.
Kresna mengoperasikan pesawat seri Boeing 737 milik TNI AU untuk menerbangkan bendera Merah Putih dan teks proklamasi menuju IKN.
“Yang dioperasikan oleh Skuadron 17 terdapat empat Boeing 737 series, yang kesehariannya dioperasikan untuk penerbangan VVIP dan kami juga operasikan Boeing 737-800 A001 yang sering untuk penerbangan kepresidenan,” katanya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV