BMKG: Gempa Jepang Tak Timbulkan Dampak Tsunami di Indonesia
Peristiwa | 8 Agustus 2024, 17:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa gempa bumi berkekuatan 7,1 magnitudo yang mengguncang Pulau Kyushu, Jepang, pada Kamis (8/8/2024) siang, tidak menimbulkan dampak tsunami di wilayah Indonesia. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan gempa tersebut terjadi pada pukul 14.42 WIB.
Berdasarkan analisis BMKG, gempa bumi ini memiliki potensi tsunami dengan ketinggian air kurang dari 0,5 meter. Namun, sistem Tsunami Observation and Simulation Terminal (TOAST) menunjukkan bahwa tsunami hanya berpotensi terjadi di sekitar pusat gempa, yaitu di Pulau Kyushu, dan tidak akan mencapai Indonesia.
"Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 39 kilometer, terletak pada koordinat 31,77 Lintang Utara dan 131,48 Bujur Timur dari Kepulauan Kyushu," tulis BMKG dalam laporannya dikutip dari Antara.
Gempa ini digolongkan sebagai gempa dangkal yang diperkirakan disebabkan oleh aktivitas subduksi Nankai Trough dengan mekanisme sesar naik atau thrust fault di perairan tersebut.
Dampak gempa paling terasa di Prefektur Miyazaki, Kyushu, Jepang, dengan intensitas mencapai VI-VII MMI. Getaran ini berpotensi menimbulkan kerusakan signifikan pada bangunan di sekitar area tersebut.
BMKG akan terus memantau perkembangan gempa di Kyushu dan menyampaikan informasi terbaru kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG dan media sosial.
Masyarakat juga dapat mengunjungi atau menghubungi kantor BMKG di daerah masing-masing untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Baca Juga: Gempa 7,1 M Guncang Barat Daya Jepang, Picu Peringatan Tsunami
Peringatan Tsunami Dikeluarkan
Wilayah barat daya Jepang diguncang gempa bumi berkekuatan 7,1 magnitudo pada Kamis (8/8), dengan hiposentrum berada pada kedalaman sekitar 30 kilometer.
Gempa ini memicu peringatan tsunami di sejumlah wilayah Jepang, terutama di pesisir timur Pulau Kyushu, yang merupakan pulau terbesar di barat daya negara tersebut.
Sebagaimana dilaporkan Kompas TV, Badan Meteorologi Jepang melaporkan bahwa episentrum gempa berada di pesisir timur Pulau Kyushu. Sekitar setengah jam setelah gempa, gelombang tsunami setinggi 50 cm terdeteksi di pesisir selatan Kyushu dan Pulau Shikoku.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan besar atau korban manusia akibat gempa tersebut.
Dampak gempa paling terasa di kota Nichinan dan area sekitarnya di Prefektur Miyazaki, di mana getaran kuat mengguncang wilayah tersebut. Menurut laporan dari televisi nasional NHK, beberapa jendela di Bandara Miyazaki mengalami kerusakan akibat gempa ini.
Seismolog Jepang segera menggelar rapat darurat untuk menganalisis lebih lanjut gempa ini. Para ilmuwan berusaha menentukan apakah gempa tersebut mempengaruhi patahan di bawah Palung Nankai, yang dikenal sebagai salah satu sumber gempa megathrust di barat daya Jepang.
Sementara itu, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, menyatakan bahwa pemerintah terus memantau situasi dan berfokus pada penanganan kemungkinan korban serta kerusakan yang mungkin terjadi akibat gempa ini.
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV