> >

Megawati Tegaskan Hubungannya dengan Jokowi Baik, Cuma Tidak Setuju Presiden 3 Periode

Politik | 5 Agustus 2024, 21:09 WIB
Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri saat menghadiri penyerahan duplikat bendera pusaka kepada gubernur seluruh Indonesia di Balai Samudra, Jakarta, Senin (5/8/2024) (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa hubungannya dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi baik-baik saja.

Megawati membantah isu bahwa hubungannya dengan Jokowi memburuk, terutama usai Pemilu 2024 lalu.

Hal tersebut disampaikan Megawati saat acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada gubernur seluruh Indonesia di Balai Samudra, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Kata Megawati, isu hubungannya dengan Jokowi buruk diduga muncul karena penolakannya atas wacana presiden tiga periode.

"Saya sama presiden (Jokowi) baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya dikatakan karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode? Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang (masa jabatan)?" kata Megawati dikutip tim liputan Kompas TV, Senin (5/8).

Baca Juga: Megawati Ingatkan Pemerintah untuk Tak Andalkan Impor Beras: Harus Waras Kita Berpikirnya

Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menyebut larangan presiden menjabat tiga periode bukan berasal darinya, tetapi ketetapan konstitusi.

"Ya, saya tidak punya hak lho mengatakan boleh atau tidak. Itu kan mesti Majelis Permusyawaratan Rakyat (yang berhak)," kata Megawati.

"Karena apa? Ketika dari yang namanya presiden seumur hidup itu waktu Reformasi kan diubah. Itu Tap MPR. Saya tanya kepada ahli tata negara, apakah MPR yang sekarang disamakan ini, Tap-nya itu masih berlaku? Yes. Ada yang mau menyanggah? Ahli hukum tata negara? Ya, silakan."

Presiden ke-5 RI itu mengaku sebatas ingin menyampaikan kebenaran. Megawati mengaku tidak ingin Republik Indonesia dirusak.

"Dan rusaknya oleh kalian sendiri, orang Indonesia yang sudah tidak merasa lagi yang namanya kita harus bergotong royong, harus kekeluargaan, tidak ada lagi yang namanya Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana, ya, terus kalian mau jadi apa? Elite saja. Wah, kalau dibilang elite, luar biasa," papar Megawati.

Baca Juga: Jokowi Ingin RAPBN 2025 Akomodir Semua Program Presiden Terpilih Prabowo Subianto

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU