Jokowi Minta Maaf, PDIP: Tidak Ingin Anggap Serius, Semua Sudah Cukup Terlambat
Politik | 2 Agustus 2024, 21:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyatakan tidak ingin terlalu serius menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyampaikan permohonan maaf untuk kepemimpinannya selama 10 tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara PDI-P Chico Hakim, Jumat (2/8/2024).
"Kami dari PDI-P tidak igin terlalu menghiraukan atau tidak ingin anggap serius karena semua sudah cukup terlambat diketahui," ucap Chico.
"Dalam beberapa tahun terakhir, ada penyalahgunaan kekuasaan sehingga terjadi pembegalan dalam institusi kita untuk meloloskan putra sulungnya dan putra bungsu yang bersangkutan hanya untuk ikut kontestasi politik."
Baca Juga: Mega Lapor Kapolri jika Hasto Ditangkap KPK, Ngabalin: Jokowi Sebut Korupsi Itu Extra Ordinary Crime
Selain itu, lanjut Chico, PDI-P merasa di era kepemimpinan Presiden Jokowi kemunduran demokrasi ini adalah suatu hal yang sangat buruk.
"Begitu juga maraknya korupsi yang terjadi dan kasus-kasus itu menimpa petinggi-petinggi institusi yang dianggap sakral seperti KPK sendiri. Kita ketahui sekarang ketuanya adalah tersangka, begitu juga institusi-institusi lain," kata Chico.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor Kyai Haji Ma'ruf Amin, ingin mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," ucap Presiden Jokowi dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan di Istana Merdeka, Kamis (1/8/2024).
Baca Juga: Jokowi Panggil Bahlil Lahadalia, Soal Reshuffle Menteri ESDM?
"Khususnya selama kami berdua amanah Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," tambahnya.
Dalam keterangannya, Presiden Jokowi juga menyadari kepemimpinan yang dijalankannya bersama Ma'ruf Amin selama ini tidak dapat menyenangkan semua pihak. Menurutnya, hal tersebut karena ketidaksempurnaannya sebagai manusia.
"Kami sangat menyadari bahwa manusia kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak, kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak," ucap Jokowi.
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala."
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV