> >

Hari Kebaya Nasional, Mengintip Busana Legendaris Ibu Tien Soeharto

Peristiwa | 24 Juli 2024, 08:58 WIB
Presiden Soeharto menandatangani sampul hari pertama Perangko Seri Ibu Tien Soeharto yang diterbitkan PT Pos Indonesia dalam rangka memperingati 100 hari wafatnya Ny Tien Soeharto, di kediamannya di Jl Cendana, Jakarta, Senin (5/8). Usulan menerbitkan perangko ini datang dari Komisi V DPR RI kepada Menparpostel, dan dari Perkumpulan Filatelis Indonesia, perorangan dari Yogyakarta, Surabaya, Pematangsiantar, Ujungpandang, Denpasar, dan Kudus.(Sumber: KOMPAS/JB SURATNO)

Ayahnya seorang wedana Wonogiri menanamkan sikap seorang perempuan Jawa. Meski sebagai perempuan, dia tak bisa meraih cita-cita yang diinginkannya. 

Baca Juga: Profil 4 Stadion yang Akan Jadi Venue Piala Dunia U-17, ada Persembahan Yayasan Ibu Tien Soeharto

"Keinginannya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan cita-cita menjadi seorang dokter memang tidak tercapai. Tetapi, dengan mengalihkan kegiatan-kegiatan lainnya seperti membatik, belajar menari dan menyanyi tembang Jawa, menulis syair, ternyata memenuhi dorongan dan tuntutan jiwa remajanya. Yang tidak terjadi barangkali jatuh cinta. Ia tidak mengalami jatuh cinta sebagaimana remaja lainnya," demikian perpustakaan nasional memberikan catatan.

Tidak heran bila selama menjadi istri presiden, Ibu Tien tetap berkebaya dalam banyak aktivitas, termasuk menerima para istri kepala negara dari  berbagai belahan dunia.  

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU