> >

Litbang Kompas: Tidak Ada Sosok Milenial untuk Cagub Jakarta, Warga Memilih Rekam Jejak

Peristiwa | 18 Juli 2024, 13:19 WIB
Hasil survei Litbang Kompas megenai elektabilitas kandidat bakal calon Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024. (Sumber: Litbang Kompas)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu,  mengatakan tidak ada sosok milenial yang disebutkan oleh warga Jakarta untuk dipilih dalam Pilkada Jakarta 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Yohan Wahyu dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (18/7/2024).

“Jadi memang bukan semata-mata misalnya isu usia muda atau yang senior gitu, tidak ya, kalau kita lihat nama-nama yang muncul dari generasi yang di atas 50 tahun gitu ya. Tidak ada nama sosok yang milenial gitu ya yang disebutkan dari memori masyarakat Jakarta,” kata Yohan.

Yohan menuturkan, berdasarkan jawaban dari responden di survei, calon pemilih lebih menginginkan sosok Cagub yang memiliki rekam jejak berpengalaman sebagai pemimpin.

Baca Juga: Jokowi Lantik Tiga Wamen Sore Ini, Dua Orang Kader Partai Gerindra

“Kalau kita lihat jawaban responden di survei sebagian besar alasannya itu sebenarnya adalah pengalaman pemimpin atau rekam jejak selama ini di Jakarta. Itu juga terlihat ketika kelompok pemilih responden yang memilih Pak Anies, kenapa memilih Pak Anies, ya rekam jejak kinerja selama menjadi gubernur,” ucap Yohan.

“Menariknya, hal yang sama juga dikemukakan oleh pemilih Pak Ahok yang juga cenderung alasannya lebih banyak karena kinerja Pak Ahok selama menjadi gubernur sebelum Pak Anies. Jadi kalau kita lihat alasan-alasan yang relatif lebih rasional itu ya karena sesuatu yang dirasakan oleh pemilih, itu kan menjadi karakter-karakter pemilih rasional.”

Selain Anies dan Ahok, kata Yohan, warga Jakarta juga melihat rekam jejak Ridwan Kamil yang juga pernah menjabat sebagai gubernur.

Baca Juga: PDIP soal Elektabilitas Kaesang 1 Persen: Rakyat Jakarta Ini Tingkat Pendidikannya Tinggi, Kritis

“Jadi kalau kita lihat sebagai tiga teratas dalam survei, ini kan memang ketiga-tiganya mantan gubernur ya, mantan kepala daerah yang tentu juga sudah punya raihan prestasi selama memimpin daerahnya, punya rekam jejak, punya keunggulan gitu ya, punya legacy selama memimpin wilayahnya itu sedikit banyak menjadi pertimbangan pemilih dalam menentukan pilihannya,” jelas Yohan.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU