Subsidi Pupuk Bakal Berubah Jadi Bantuan Langsung Petani (BLP) Mulai 2026
Peristiwa | 18 Juli 2024, 11:17 WIB"Petani dapat membeli jenis pupuk sesuai dengan kebutuhan mereka di kios yang ditentukan. Petani juga dapat menikmati fleksibilitas yang lebih tinggi untuk menentukan kombinasi input pertanian yang lebih menguntungkan," terangnya.
Sementara itu, data terkini menunjukkan bahwa pemerintah telah meningkatkan alokasi subsidi pupuk menjadi 9,55 juta ton dari sebelumnya 4,7 juta ton.
Namun, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi per 15 Juni 2024 baru mencapai 2,8 juta ton atau sekitar 29 persen dari total alokasi.
Baca Juga: Diduga Akibat Percipan Api Mesin Las, Gudang Pupuk di Kembangan Jakarta Terbakar!
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi lambatnya realisasi penyaluran. Di antaranya, sekitar 58 persen petani yang terdaftar di RDKK belum melakukan penebusan hingga Mei 2024.
Faktor lain termasuk regulasi daerah yang membatasi pemanfaatan alokasi pupuk bersubsidi, belum terbitnya SK alokasi dari Gubernur dan kabupaten/kota, serta perubahan musim yang berdampak pada pola tanam.
"Sosialisasi harus ditingkatkan, makanya kami memiliki program PI Menyapa dan Tebus bersama. Beberapa yang belum tebus itu karena merasa alokasinya kecil, makanya kita melakukan upaya program ini," jelas Rahmad.
Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV