Pengamat Prediksi PDI-P Tidak akan Usung Ahok di Pilkada Jakarta: Bakal Muncul Isu SARA
Politik | 17 Juli 2024, 22:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 meski berdasarkan survei terkini Litbang Kompas elektabilitasnya mencapai 20 persen.
Ujang menjelaskan alasan prediksinya tersebut. Ia menduga isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) bakal kembali muncul jika Ahok maju.
"Kalau saya melihatnya kalau Ahok didorong lagi maju di Jakarta. Bakal muncul lagi isu SARA ke depan di Pilkada," kata Ujang, Rabu (17/7/2024), dikutip Tribunnews.com.
Baca Juga: Analis Politik Sebut Gerindra dan Golkar Sama-Sama Tak Ingin Usung Kaesang di Pilkada Jakarta 2024
Menurutnya, hal itu cukup berbahaya dan Ahok juga tidak akan menang melawan Anies di Pilkada Jakarta.
"Ahok pernah di penjara, pernah punya kasus, ingatan itu belum hilang di mata warga Jakarta. Karena itu PDI-P tidak akan mengambil risiko mendorong Ahok," tegasnya.
Jika pun nantinya PDI-P mendorong kadernya maju di Pilkada Jakarta, Ujang menyarankan agar sebaiknya bukan Ahok.
Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas pada 15-20 Juni 2024 menunjukkan sebanyak 29,8 persen responden memilih Anies.
Kemudian 20 persen responden memilih Ahok. Responden yang memilih mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebanyak 8,5 persen.
Sebanyak 2,3 persen memilih Erick Thohir, kemudian 1,3 persen memilih Sri Mulyani, dan sisanya yakni Tri Rismaharini, Kaesang Pangarep, Heru Budi, Andika Perkasa masing-masing satu persen.
Survei tersebut melibatkan 400 responden dan dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 15-20 Juni 2024.
Baca Juga: Kaesang untuk Pilkada Jateng atau Jakarta, Gibran: Biar Warga yang Memilih
Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di wilayah Daerah Khusus Jakarta.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sekitar 4,9 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : tribunnews.com