> >

Hasil Survei Litbang Kompas tentang Pilkada Jakarta: 30 Persen Responden Belum Tentukan Pilihan

Politik | 17 Juli 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024. (Sumber: InfoPublik.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Hasil survei Litbang Kompas pada 15 hingga 20 Juni 2024 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta, menunjukkan 30 persen responden belum menentukan pilihannya pada kandidat calon.

Survei tersebut melibatkan 400 responden dan dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 15-20 Juni 2024.

Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di wilayah Daerah Khusus Jakarta.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sekitar 4,9 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Baca Juga: Survei Kompas Tunjukkan Elektabilitas Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Bersaing, Akankah Head to Head?

Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 30,0 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab, dan 4,3 persen memilih nama lain selain kandidat calon yang meraih persentase elektabilitas satu persen ke atas.

Ada sembilan nama kandidat bakal calon yang meraih persentase elektabilitas satu persen ke atas. Mereka adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

Kemudian ada mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kandidat lain adalah Erick Thohir, Kaesang Pangarep, Tri Rismaharini, Heru Budi Hartono, Andika Perkasa, dan Sri Mulyani.

Hasil survei itu menunjukkan sebanyak 29,8 persen responden memilih Anies. Kemudian 20 persen responden memilih Ahok. Responden yang memilih mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebanyak 8,5 persen.

Sebanyak 2,3 persen memilih Erick Thohir, kemudian 1,3 persen memilih Sri Mulyani, dan sisanya yakni Tri Rismaharini, Kaesang Pangarep, Heru Budi, Andika Perkasa masing-msing satu persen.

Mengutip pemberitaan Kompas.id, Selasa (16/7/2024), merujuk hasil survei yang menunjukkan 30 persen responden belum menjawab siapa sosok yang menurut mereka layak menjadi calon gubernur di Jakarta, itu menunjukkan bahwa peluang masih terbuka untuk kandidat mana pun untuk menjadi calon gubernur di Jakarta.

Peneliti Litbang Kompas Budiawan Sidik Arifianto, saat membahas mengenai hasil survei itu di Program Rumah Pemilu, Kompas TV, Selasa (16/7/2024), menyebut peluang figur baru kandidat bakal calon Gubernur Jakarta untuk maju di perhelatan Pilkada 2024 masih sangat terbuka.

Baca Juga: Elektabilitas Ahok Tinggi di Survei Litbang Kompas, PDIP: Potensial Kalahkan Anies

“Kalau bicara tentang peluang, masih sangat terbuka peluang, karena PKS (Partai Keadilan Sejahtera) sebagai partai pemenang di DKI juga belum memiliki cukup suara untuk mengajukan secara tunggal,” jelasnya.

“Artinya mereka perlu berkoalisi dengan partai mana pun untuk mengusung pasangan kandidat di Pilkada DKI.”

Berdasarkan hasil survei Litbng Kompas yang dilaksanakan pada 15 hingga 20 Juni 2024, muncul sejumlah nama lain selain Anies Baswedan da Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Nah, terkait dengan nama-nama yang setelah Anies dan Ahok, memang ada sejumlah nama yang tidak asing bagi publik. Di situ ada Erick Thohir, ada Sri Mulyanai, ada Andika Perkasa, ada kaesang dan seterusnya.”

“Tinggal bagaimana partai politik melihat peluang ini sebagai celah kemenangan bagi kandidat yang akan dajukan,” tuturnya.

 

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.id, Kompas TV


TERBARU