BMKG Sebut 6 Wilayah Ini Masuk Musim Kemarau 2024, Ada Fenomena Suhu Dingin atau Bediding
Peristiwa | 16 Juli 2024, 08:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan sejumlah wilayah Indonesia, khususnya pada bagian selatan sudah berada pada musim kemarau.
Sejumlah wilayah dengan cuaca didominasi cuaca cerah sejak tiga hari terakhir, yaitu:
1. Hampir di seluruh pulau Jawa
2. Bali
3. Nusa Tenggara
4. Sumatra bagian selatan
5. Kalimantan bagian selatan
6. Sulawesi bagian selatan.
Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Suhu Dingin atau Bediding pada Malam dan Pagi Hari, Sampai Kapan Terjadi?
"Angin dominan dari arah timur membawa massa udara kering dan dingin dari daratan Australia ke Indonesia sehingga tidak mendukung pertumbuhan awan," tulis BMKG melalui akun Instagram di @bmkg.go.id, Senin (15/7/2024).
Adanya fenomena tersebut lah yang menyebabkan langit menjadi cerah sepanjang hari.
Alami Suhu Dingin atau Bediding
Selain itu, BMKG menjelaskan, kurangnya tutupan awan pada malam hari menyebabkan radiasi panas dari permukaan bumi terpancar ke atmosfer tanpa ada hambatan.
Hal itu, mengakibatkan penurunan suhu yang signifikan di beberapa wilayah. Angin yang tenang di malam hari menghambat pencampuran udara, sehingga udara dingin terperangkap di permukaan bumi.
BMKG menyebut, daerah dataran tinggi atau pegunungan cenderung lebih dingin karena tekanan udara dan kelembaban yang lebih rendah.
Menurutnya, kondisi dingin ini merupakan fenomena umum yang umum terjadi di Indonesia saat musim kemarau.
BMKG juga memprediksi dalam sepekan kedepan, wilayah Indonesia khususnya bagian selatan akan didominasi cuaca cerah - berawan.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, 6 Wilayah Diprediksi Masih Turun Hujan Lebat pada 16-17 Juli 2024
"Meskipun demikian, potensi hujan dengan intensitas signifikan masih dapat terjadi di beberapa wilayah di Indonesia dalam sepekan ke depan," tutup BMKG.
Sebelumnya, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, suhu dingin adalah fenomena yang rutin terjadi setiap tahun, terlebih pada musim kemarau.
“Orang Jawa menyebutnya mbedhidhing,” kata Guswanto, Minggu (14/7), dikutip dari Kompas.com.
Ia menyebut, penyebab suhu dingin yang terjadi akhir-akhir ini yakni adanya Angin Monsun Australia.
Guswanto menjelaskan, fenomena suhu dingin akan terus terjadi menjelang puncak musim kemarau di bulan Juli-Agustus 2024.
Suhu dingin yang terjadi belakangan ini terjadi di wilayah bagian selatan khatulistiwa, seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Guswanto juga memprediksi fenomena suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia ini, kemungkinan masih bisa terjadi hingga September 2024.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV