Mengenal Ketua Dewan Pertimbangan Agung Pertama, Ternyata Kakek Prabowo Subianto
Humaniora | 13 Juli 2024, 04:05 WIBMenurut catatan sejarah, Margono adalah ketua DPA pada 25 September 1945 atau sebulan setelah proklamasi dibacakan oleh Soekarno-Hatta.
Dalam buku "Sepuluh Tahun Koperasi (1930-1940)" diterbitkan ulang oleh Fadli Zon Library (2013), ditulis oleh Margono dan diberi kata pengantar oleh Prabowo Subianto, sosok Margono akan tersua di sana. Prabowo menyebutnya Eyang Margono Djojohadikusumo, tepatnya Raden Mas Margono Djojohadikusumo. "Beliau adalah eyang kami, ayahanda dari Bapak kami, Prof.Dr. Soemitro Djojohadikusumo," katanya.
Disebutkan dalam buku tersebut, Margono bukan saja seorang sarjana dengan latar belakang pendidikan yang cukup, melainkan juga seorang pegawai Jawatan Perkreditan Rakyat (kemudian menjadi Jawatan Koperasi) pada pemerintahan kolonial dengan pengalaman lapangan yang panjang.
Prabowo pun mengenang kedekatan dengan sang eyang. "Jika sedang makan bersama, Eyang selalu bercerita tentang keberanian para pemuda Indonesia melawan Belanda," katanya. Dan ada pesan yang disampaikan untuk seluruh keluarga, "jagalah nama baik keluarga kita. Nama keluarga itu tidak ada kaitan dengan kedudukan dalam masyarakat maupun dengan kekayaan harta. Nama baik keluarga hendaklah dikandung dalam hati rakyat."
Margono meninggal dunia di Jakarta 25 Juli 1978.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV