> >

La Nina Bikin Musim Kemarau Lebih Pendek dan Hujan Sering Turun, Peneliti BRIN Ungkap Dampaknya

Peristiwa | 11 Juli 2024, 08:40 WIB
Foto ilustrasi. Mendung tebal menggelayut di kawasan selatan Jakarta sesaat sebelum hujan turun, Senin (23/12/2019). (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

"Puncaknya kemarau pada Agustus dan September akan diimbangi dengan mulai menguatnya La Nina pada saat itu. Jadi, tidak ada efek kemarau yang panas," kata Eddy.

Dampak La Nina

Lebih lanjut dia mengingatkan berbagai dampak yang timbul akibat fenomena La Nina berupa limpahan air berlebihan ke lahan-lahan pertanian. 

Jika lahan pertanian terendam banjir bisa mempengaruhi angka produksi pangan.

Bahkan La Nina juga bisa membangkitkan awan-awan besar yang berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan.

Baca Juga: Saksi Aep Menghilang Usai Pegi Bebas, Keluarga: Aep Sering Berpindah Tempat dan Merantau

"Banyak efek yang ditimbulkan. Kalau ingin bepergian harus bebas dari awan-awan besar karena La Nina menyebabkan awan-awan besar gagal meninggalkan Indonesia," ujar Eddy Hermawan

Di kesempatan lain, Eddy juga mengatakan, bahwa La Nina diprediksi berpotensi mengganggu sektor pariwisata.

"Wisata alam terbuka, seperti pantai, pegunungan, atau air terjun bisa terdampak akibat kemunculan La Nina," kata Eddy, Rabu (10/7).

Lebih lanjut Eddy memandang selama La Nina berlangsung industri pariwisata yang berada di Bali ataupun Lombok akan tertekan akibat penurunan kunjungan wisatawan.

Ketika musim hujan yang disertai lebih banyak badai, maka orang-orang cenderung menunda perjalanan wisata ke alam terbuka sampai kondisi cuaca dinyatakan tenang dan aman.

 

Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU