> >

Kaesang Masuk Bursa Cagub DKI, Peneliti BRIN: Karier Tak Bisa Lompat, Jokowi Saja Mulai dari Solo

Rumah pemilu | 7 Juli 2024, 07:10 WIB
Kolase peneliti utama politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro (kanan) dan Juru Bicara PSI Dedek Prayudi dalam dialog Kompas Petang KOMPAS TV, Kamis (4/7/2024). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti utama politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengingatkan bakal calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada serentak 2024 sejatinya memiliki kemampuan, profesionalitas hingga pengalaman. 

Menurut Siti, hal tersebut merupakan syarat penting bagi seseorang untuk maju sebagai calon kepala daerah. Mengingat, belakangan ini partai politk menyodorkan tokoh-tokoh untuk dicalonkan di Pilkada 2024. Termasuk Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. 

Siti menjelaskan, Kaesang sudah pernah menyatakan popularitas dan elektabilitas tidak cukup untuk maju sebagai calon kepala daerah. Tetapi, membutuhkan juga kinerja.

Untuk itu juga, Siti mengingatkan kembali agar Kaesang membangun terlebih dahulu kemampuan, profesionalitas hingga pengalaman di partai politik sebelum terjun langsung di eksekutif. 

"Karier itu tidak bisa lompat. Dalam ilmu eksekutif itu butuh pengalaman. Pak Jokowi saja mulai dari Solo dulu, provinsi dulu, lalu baru (maju) di pilpres. Lha ini kan kalau Mas Kaesang tidak pernah ikut yang namanya pilkada," ujar Siti dalam dialog Kompas Petang KOMPAS TV, Kamis (4/7/2024). 

Baca Juga: Ditanya soal Maju di Pilgub Jakarta atau Jateng, Kaesang: Tunggu Kejutan di Agustus Nanti

Siti mengakui, kepentingan partai politik dalam pilkada adalah kemenangan. Namun, perlu diperhatikan juga, calon yang diusung betul-betul berkualitas untuk memimpin provinsi atau kabupaten/kota. 

Apalagi memimpin DKI Jakarta yang akan menjadi daerah khusus. Menurut Siti, pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta masuk dalam kategori kelas berat, bukan kelas bulu. 

Siti menilai, semestinya partai politik mengusung calon yang setara dengan Anies Baswedan, salah satunya mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Bukan malah mendorong Kaesang maju sebagai bakal Cagub di Pilkada DKI Jakarta. 

"Mas Ridwan Kamil, itu baru setara. Ini kompetensi kelas berat. Bukan kelas berat melawan kelas bulu, jangan, jadi timpang nanti," ujar Siti.  

"Kalau di Jakarta berat, ini yang dihadapi kan sudah dapat masukan dari survei utamanya itu yang mengatakan ikan hiu dan sebagainya. Jadi, di Jakarta memang berat, bagaimana membius orang Jakarta, pemilih Jakarta untuk memilih seorang yang baru datang tanpa ada pengalaman apa pun itu sulit sekali menurut saya," ujar Siti melanjutkan.

Baca Juga: Peneliti BRIN: Dukungan dan Syarat sudah Dipegang, yang Tidak Dimiliki Kaesang Prestasi

Belum ada keputusan

Di kesempatan yang sama, Juru Bicara PSI Dedek Prayudi memastikan di internal PSI belum ada keputusan apakah Kaesang maju di Pilkada serentak 2024. 

Dedek menjelaskan, hal tersebut lantaran PSI masih menunggu keputusan KPU terkait syarat batas usia calon gubernur dan wakil gubernur yang merujuk putusan Mahkamah Agung Nomor 23 P/HUM/2024, mengenai gugatan batas usia calon kepala daerah yang diajukan Ketua Umum Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda) Ahmad Ridha Sabana.

Menurut Dedek, pihaknya baru menerima informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan Peraturan KPU terbaru yang berisi syarat batas usia calon kepala daerah sekitara awal juli lalu. 

Jika KPU sudah mengeluarkan PKPU terbaru, PSI masih membahas lebih lanjut apakah Kaesang maju pilkada atau tidak. 

Baca Juga: Istana Bantah Jokowi Cawe-Cawe di Pilkada DKI Jakarta dengan Sodorkan Kaesang ke Beberapa Partai

Dedek mengingatkan, selama ini yang mengusung Kaesang maju di Pilkada bukan dari PSI, bahkan di luar partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni PKB. 

PKB, sambung Dedek, saat mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal Cagub DKI Jakarta, terbuka untuk memasangkan Anies dengan Kaesang di Pilkada DKI Jakarta. 

"Senin kemarin saya ketemu Mas Kaesang. Di pembahasan itu beliau lebih perhatian dengan hasil survei LSI di Jawa Tengah, dan di Jakarta apakah Mas Kaesang ingin maju itu sedang dibahas," ujar Dedek. 

 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU