> >

KPK Sebut OTT Hiburan Masyarakat, Ruki: Cak Lontong dan Komeng saja yang Jadi Pimpinan

Hukum | 4 Juli 2024, 22:21 WIB
Ketua KPK 2003-2007 Taufiequrachman Ruki dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (4/7/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata soal operasi tangkap tangan (OTT) sebagai hiburan menimbulkan kontroversi.

Saat ditanya awak media soal OTT untuk memperbaiki citra KPK terpuruk berdasarkan survei Litbang Kompas, Alex menyebut bahwa pihaknya akan menggelar OTT agar masyarakat mendapat hiburan.

“Ya okelah OTT, ya syukur-syukur lah kalian dapat nanti kan, ya buat hiburan, buat masyarakat senang,” ujar Alex saat ditemui awak media di Tebet, Jakarta, Jumat (21/6/2024) pekan lalu.

Baca Juga: Citra Positif KPK Terendah, Ruki: Saya Malu dan Kehilangan Harga Diri, padahal Bukan Kelakuan Saya

Dalam kesempatan itu, Alex juga mengatakan, OTT sulit dilakukan karena koruptor mempelajari cara KPK melakukan tangkap tangan.

Termasuk soal penyadapan, kata Alex, koruptor tak lagi melakukan percakapan di ponsel agar tidak disadap.

Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua KPK 2003-2007 Taufiequrachman Ruki menyampaikan pernyataan satire agar menunjuk komedian sebagai pimpinan KPK.

“Kalau memang itu pendapat masyarakat, saya menyarankan kepada pansel sebaiknya Cak Lontong dengan Komeng diminta jadi pimpinan KPK saja supaya aspek entertain (hiburan) dari KPK itu tercukupi,” ucap Ruki dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (4/7/2024).

Ruki menjelaskan bahwa OTT bukanlah cara bertindak utama dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Menurutnya, OTT bersifat komplementer atau pelengkap dalam upaya pemberantasan korupsi.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU