Anggota Komisi VI DPR Sebut Investasi Tiktok di Tokopedia Permudah Produk China Masuk Indonesia
Politik | 26 Juni 2024, 22:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK menilai investasi TikTok di Tokopedia memiliki maksud terselubung. Ia mengkhawatirkan nantinya produk asal China akan semakin mudah masuk ke Indonesia.
“Aplikasi TikTok yang menjadi pintu masuk produk asal China ke pasar Indonesia,” kata Amin dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024).
Menurut dia, pemerintah harus mengantisipasinya agar produk lokal buatan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri, tak tumbang.
Baca Juga: Tren Google Maps TikTok Viral, Begini Cara Lihat Kenangan Lokasi dari Waktu ke Waktu
“Jika tidak diantisipasi secara tegas dengan kebijakan protektif terhadap industri dalam negeri, maka perdagangan digital bisa menjadi ‘mesin pembunuh’ bagi industri lokal, seperti yang dialami (saat ini terjadi) di industri tekstil dalam negeri,” katanya.
Politikus PKS itu juga menyoroti langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang diambil oleh Tokopedia beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, Tokopedia mengumumkan PHK terhadap 450 karyawannya, sebagai tindak lanjut dari merger dengan TikTok pada Januari 2024 lalu.
Amin menilai keputusan PHK tersebut mengindikasikan bahwa bisnis TikTok harus diperketat regulasinya.
“Tentunya pihak ByteDance akan mengutamakan sistem yang mereka bangun dan kembangkan, termasuk SDM yang sudah cocok dengan sistem mereka."
"Dan pengoperasian sebagian besar sistem dan teknologi itu tidak perlu dilakukan di Indonesia. Efisiensi biaya operasional perusahaan menjadi alasan utama PHK massal di Tokopedia,” ujar Amin.
Selain itu, dirinya menduga Tiktok sudah mulai melakukan penguasaan data dengan penggabungan seller center dua perusahaan tersebut.
Sebab, kata Amin, big data merupakan hal penting bagi perusahaan digital, terlebih kini yang memegang kendali merupakan raksasa teknologi China, Bytedance.
Baca Juga: Gojek-Tokopedia “ditinggal” pendiri, bagaimana persepsi masyarakat? Begini Analisisnya
“Investasi besar-besaran ByteDance dengan menguasai 75 persen saham Tokopedia, tentu saja bukan hanya menjadi alat penetrasi ke pasar Indonesia. Namun juga penguasaan big data yang dimiliki Tokopedia dan GoTo (yang di dalamnya ada keterlibatan Telkomsel)," kata dia.
"Bukan hanya sekadar data nomor ponsel, namun juga perilaku konsumen dan pola konsumsi di dalamnya. Dan itu bagian dari strategi market intelligent mereka,” sambung Amin.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV