Anggota Komisi VI DPR Ingatkan Pemerintah untuk Tidak Naikkan Harga Beras
Politik | 12 Juni 2024, 19:48 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina mengingatkan pemerintah untuk tidak menaikkan harga beras di pasaran.
Hal ini menanggapi kabar ihwal adanya dugaan 490 ribu ton beras impor Bulog tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya.
Situasi ini memungkinkan munculnya biaya demurrage atau denda yang harus dibayar Bulog sekitar Rp350 miliar
“Jangan dibebankan ke rakyat dengan menaikan harga. Ini akibat kurang koordinasi jadi pemerintah yang bertanggung jawab denda jangan dibebankan ke masyarakat dengan naiknya harga beras. Pengawasan teknis di lapangan ditingkatkan,” kata Nevi dalam keterangannya, Rabu,(12/6/2024).
Baca Juga: Siap-Siap! Harga Beras Bakal Naik Lagi, Bapanas: dalam Dua hingga Tiga Bulan ke Depan
Menurut dia, adanya beras impor yang tertahan tersebut akan membuat harga jual beras mengalami kenaikkan.
Namun, dirinya mewanti-wanti pemerintah untuk menahan harga beras di pasaran.
“Sangat mungkin berdampak ke harga, tapi kita harus menahan kenaikan harga beras, apalagi ini disaat Hari Raya Idul Adha,” katanya.
Politikus PKS itu menilai, tertahannya 490 ribu ton beras impor Bulog itu merupakan buntut dari kebijakan yang tidak terkoordinasi dan tersosialisasi dengan baik.
“Akibat kebijakan yang tidak terkoordinasi dan tersosialisasi, harus ada tanggung jawab, jangan semua dibebankan ke Bulog. Ini adalah kesalahan kurang koordinasi antara Badan Pangan Nasional dan Bulog,” katanya.
Sebelumnya, teruntuk warga Indonesia, khususnya ibu-ibu, siap-siap harga beras diprediksi bakal naik lagi. Setidaknya dalam waktu dekat ini.
Kenaikan harga beras itu seperti diperkirakan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menyebut bahwa hal itu terjadi lantaran produksi beras nasional pada tahun ini turun signifikan dibandingkan tahun lalu. Ditambah adanya penurunan produksi gabah.
Baca Juga: Apa Langkah Mentan Usai Bapanas Prediksi Harga Beras Naik 2-3 Bulan Lagi?
”Penurunan produksi gabah itu diperkirakan menyebabkan harga beras naik lagi dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Gabah petani akan kembali diperebutkan sehingga bakal naik harganya dan berujung pada kenaikan harga beras,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, Senin (10/6/2024), dikutip dari Kompas.id.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV