Pengamat: Beda dengan Jatim dan Jakarta, Pertarungan Pilgub Jateng 2024 Relatif Seimbang
Rumah pemilu | 31 Mei 2024, 05:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Jawa Tengah relatif seimbang karena tidak ada pasangan calon yang mencolok.
Sejumlah nama yang sudah mendaftarkan diri dan mendapat dukungan dari masyarakat ataupun partai untuk maju di Pilkada Jawa Tengah 2024 yakni Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen.
Bupati Klaten Sri Mulyani dan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko yang mendaftarkan diri ke DPD PDI Perjuangan Jateng.
Bupati Kendal Dico Ganinduto yang menggandeng presenter kondang Raffi Ahmad sebagai bakal calon wakil gubernur Jateng pada Pilkada 2024.
Kemudian ada Mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono.
Baca Juga: Sejumlah Nama Tokoh yang Populer di Jateng, Siapakah yang Paling Berpeluang Menang di Pilgub?
Ketua DPD PDI-P Jateng Bambang Wuryanto serta Ketua DPW PKB Jateng, Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, peluang para bakal calon kepala daerah di Pilgub Jateng relatif seimbang.
Para kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Jateng ini rata-rata tokoh baru.
Hasil survei terakhir yang dilakukan PPI, popularitas dan elektabilitas masing-masing kandidat juga belum terlihat signifikan.
Termasuk juga Taj Yasin Maemoen, yang ingin maju kembali memimpin Jateng.
"Pada level popularitas semua yang akan bertanding di Jateng itu relatif masih di bawah 60 persen. Taj Yasin masih 50 persen, padahal beliau wakil gubernur. Begitu juga yang lain Gus Yusuf, Hendi, Dico di kisaran 32 hingag 38 persen. Kapolda Jateng itu popularitasnya 25-28 persen," ujar Adi di program Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (30/5/2024).
Adi menilai, jika para kandidat ini mendapat tiket untuk maju di Pilgub Jateng, maka pertarungan sangat terbuka.
Baca Juga: Ini Penjelasan Gerindra soal Poster Budi Djiwandono-Kaesang di Pilkada Jakarta
Masing-masing calon punya potensi besar mengalahkan calon lain karena tidak ada calon yang dominan.
Namun perlu kerja-kerja politik sebelum hari pencoblosan lantaran popularitas dan elektabilitas masih di bawah 50 persen.
"Jateng ini kan kandang banteng, tapi popularitas dan elektabilitas tiga kader PDI-P di survei kita itu rendah. Saya kira pertarungan di Jateng relatif datar ya dibanding wilayah lain seperti di Jabar, Jatim dan DKI Jakarta," ujar Adi.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV