Waspada Masuk Indonesia! Varian Baru Covid-19 Ada di Singapura, Kemenkes: Perjalanan Belum Dibatasi
Humaniora | 22 Mei 2024, 20:00 WIBData Laporan Mingguan Nasional Covid-19 Kemenkes RI periode 12-18 Mei 2024 mencatat, terdapat 19 kasus konfirmasi, 44 kasus rawat ICU, dan 153 kasus rawat isolasi.
Tren positivity rate mingguan di angka 0,65% dan nol kematian. Tren orang yang dites per minggu mencapai 2.474 orang.
Upaya yang telah disiapkan adalah rumah sakit sudah memiliki peringatan dini (early warning) dalam konversi tempat tidur, adanya tenaga cadangan, kesiapan perbekalan kesehatan seperti oksigen, obat-obatan serta vaksinasi, terutama bagi kelompok berisiko.
Masih terkendali
“Menurut informasi yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura, berdasarkan penilaian risiko yang ada saat ini, belum ada urgensi untuk melakukan pembatasan perjalanan dari atau ke Singapura,” terangnya.
“Situasi transmisi Covid-19 masih terkendali. Jadi, sekarang ini belum memerlukan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat meskipun ada lonjakan kasus," lanjutnya.
Baca Juga: Mulai 1 Januari 2024, Hanya Dua Kelompok Masyarakat Ini yang Bisa Dapat Vaksin Covid Gratis
Syahril yang menjabat sebagai Direktur RS Fatmawati itu mengingatkan, perlu dipahami bahwa status endemi bukan berarti Covid-19 telah hilang, melainkan berada dalam situasi yang terkendali.
Artinya, masih ada kemungkinan munculnya varian atau subvarian baru yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus atau kematian.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti cuci tangan, menggunakan masker bila sakit termasuk di kerumunan/alat angkut.
Selain itu, masyarakat diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
“Upaya kewaspadaan dan pencegahan masih sama, yaitu segera lakukan vaksinasi Covid-19 lengkap dan booster, terutama untuk kelompok lansia dan orang dengan komorbiditas (penyakit penyerta),” pesan Syahril.
“Lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti rajin mencuci tangan dan melakukan etika batuk/bersin. Jika merasa sakit, untuk dapat segera memeriksakan diri ke fasyankes terdekat, menggunakan masker, dan hindari untuk berkontak dengan banyak orang," tandasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV