> >

SYL soal Pernyataan Tak Sejalan Silakan Mundur: Bukan terkait Uang, Tapi soal Program

Hukum | 21 Mei 2024, 10:46 WIB
Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam sidang lanjutan kasus pemerasan dan gratifikasi yang menjeratnya, Senin (20/5/2024). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan penjelasan terkait maksud imbauan kepada anak buah di Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai yang tak sejalan dengannya silakan mundur.

SYL pun menegaskan maksud dari imbauannya tersebut bukan terkait permintaan uang atau iuran melainkan soal program kerja yang tengah dikerjakan Kementan.

Hal tersebut disamapaikannya saat diberikan kesempatan menanggapi keterangan saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi yang menjerat dirinya, Senin (20/5/2024).

"Dikatakan bahwa yang tidak sejalan dengan saya sebagai menteri, mundur, bukan berkaitan dengan uang, pasti tidak. Ini berkaitan dengan program," kata SYL di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin.

Lebih lanjut, ia pun menyebut saat itu Indonesia tengah dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, termasuk adanya pandemi Covid-19.

Dengan kondisi itu, SYL yang saat itu menjabat sebagai Mentan meminta agar seluruh anak buahnya untuk bekerja optimal dengan terjun langsung ke daerah-daerah untuk melihat permasalahan nyata di lapangan.

"Kami menghadapi suatu suasana yang Indonesia tidak baik-baik," tegasnya.

"Jadi, saya punya perintah antara lain tidak boleh ada Dirjen, eselon I, hanya di Jakarta, 70 sampai 80 persen harus di daerah dan cek kau punya hasil kerja. Kalau tidak, berhenti kamu dari sini. Itu Yang Mulia."

Baca Juga: SYL Bantah Terima Durian Seharga Rp46 Juta dari Pejabat Kementan: Saya Terheran-heran Saja

Diberitakan sebelumnya, dalam sidang kasus SYL tersebut para saksi dari internal Kementan menyebut SYL melalui orang dekatnya meminta dana sharing di setiap direktorat untuk keperluan pribadi dan keluarganya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU