> >

Fraksi PAN Minta Pemerintah Segera Turun Tangan Atasi Dampak Banjir Lahar Dingin di Sumbar

Peristiwa | 14 Mei 2024, 13:46 WIB
Banjir lahar dingin di Sumatera Barat pada 11 Mei 2024, BMKG memperkirakan akan ada banjir susulan yang lebih besar (Sumber: Dokumentasi BNPB via Tribrata News Polri)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI meminta pemerintah segera turun tangan memperbaiki kerusakan akibat dampak banjir lahar dingin di Sumatera Barat (Sumbar).

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus dalam Rapat Paripurna ke-16 Masa Sidang Kelima DPR, Selasa (14/5/2024).

“Saya meminta kepada pemerintah pusat agar segera turun tangan terhadap persoalan-persoalan yang sangat vital. Bagaimana orang dari Jakarta sampai ke Padang mau ke kabupaten kota yang ada di Sumatera Barat, ada jumlahnya 19 kabupaten kota sulit untuk melakukan akses itu,” kata Guspardi, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

Bukan hanya itu, Guspardi juga meminta kepada pemerintah untuk menetapkan banjir lahar dingin di Sumatera Barat sebagai bencana nasional.

“Saya meminta kepada pemerintah pusat agar bencana yang terjadi di Sumatera Barat itu dijadikan bencana nasional,” ucap Guspardi.

Baca Juga: Jokowi soal Banjir Lahar Sumbar: Saya juga Ingin ke Sana, Masih Atur Waktu, Pengungsi Baru Ditata

“Ada Padang Malalak itu pun rawan, kemudian Sitinjau Lauik, kemarin Pak Gubernur juga melakukan kunjungan kerja ke sana ternyata juga terjadi bencana dan ada beberapa orang meninggal akibat bencana itu, longsor beberapa orang masuk ke jurang oleh karena itu penanganan ini menurut hemat saya adalah sesuatu yang segera harus dilakukan oleh pemerintah pusat.”

Dalam pernyataannya, Guspardi juga meminta kepada Pimpinan DPR untuk mendorong pemerintah pusat bergerak cepat menangani dampak banjir lahar dingin di Provinsi Sumatera Barat.

“Saya sangat berharap kedekatan dari pemerintah pusat dalam menyikapi ini, mudah-mudahan segera dilakukan dan jalan Padang Bukittinggi lewat Padang Panjang semuanya tertutup habis, dikikis habis, jalannya itu nggak bisa lewat sama sekali,” ungkapnya.

“Oleh karena itu penanganan ini sangat-sangat diperlukan dan jalan Padang Bukittinggi lewat Padang panjang itu adalah sesuatu yang merupakan jalan inti daripada akses pada Bukittinggi.”

Baca Juga: Jokowi soal Jabatan di Dewan Pertimbangan Agung: Saya Itu Masih Jadi Presiden, Masih 6 Bulan Lagi

Guspardi lebih lanjut menambahkan, sudah lebih dari 50 orang meninggal dunia akibat banjir lahar di Sumatera Barat.

“Terutama di kampung saya sendiri di kabupaten Agam, ada di tiga kecamatan dan terakhir orang yang meninggal akibat bencana itu adalah lebih dari 50 orang,” ucap dia.

“Pada hari ini Padang terkepung tidak bisa masuk akses masyarakat ke kota Padang dan kemarin jalan Padang Pekanbaru juga tertutup akses-akses sekarang ini sangat-sangat memprihatinkan.”

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU