Taruna STIP Putu Satria Dianiaya Senior hingga Tewas, Ibu Korban: Keluarga Pelaku Belum Minta Maaf
Hukum | 9 Mei 2024, 21:56 WIBBALI, KOMPAS.TV - Keluarga dari Putu Satria Ananta Rustika, taruna yang tewas akibat dianiaya senior di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran atau STIP Marunda Jakarta, mengaku hingga saat ini keluarga pelaku penganiayaan belum pernah menghubungi sekadar untuk meminta maaf.
Demikian diungkapkan Nengah Rusmini, ibunda korban Putu Satria Ananta Rustika. Nengah menegaskan hingga kini belum ada permintaan maaf dari keluarga korban.
“Belum, sampai sekarang saya wajahnya saja belum tau, keluarganya, ibunya, ayahnya, atau mungkin keluarga besarnya, sama sekali tidak ada permintaan maaf ke keluarga kami,” kata Nengah di Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (9/5/2024), dikutip dari Antara.
Baca Juga: Peran 3 Tersangka Baru Kasus Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Korban Ditunjuk Pertama agar Dipukul
Diketahui mahasiswa sekolah kedinasan Kementerian Perhubungan itu meninggal dunia pada Jumat (3/5) lalu akibat kekerasan dari seniornya.
Hingga saat ini, Polres Metro Jakarta Utara telah menetapkan sebanyak empat orang sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap Putu Satria yang berujung tewas.
Hampir sepekan kejadian tersebut, tidak ada satu pun keluarga dari pelaku berusaha menghubungi keluarga korban di Bali.
Sementara pada Jumat (10/5) esok, akan berlangsung upacara pengabenan jenazah Putu Satria di Desa Gunaksa.
“Sangat kecewa, keluarga pelaku tidak ada itikad baik sama sekali,” ujar Nengah Rusmini usai menerima kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di rumah duka.
Baca Juga: Keluarga Putu Satria Ananta Rustika, Siswa yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara