> >

Ganjar Resmi Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, Tapi Kritikus

Politik | 9 Mei 2024, 16:45 WIB
Budiman Sudjatmiko, saat di Jakarta, Jumat (5/11/2021). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko, buka suara menanggapi sikap salah satu calon presiden (capres) Pemilu 2024 Ganjar Pranowo yang menyatakan bakal menjadi oposisi ketika Prabowo-Gibran resmi menjalankan pemerintahan.

Menurut Budiman, sikap Ganjar yang mendeklarasikan sebagai opsisi merupakan sikap individu atau pribadi, bukan sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.

Karena merupakan sikap individu atau pribadi, kata Budiman, maka tidak bisa disebut sebagai oposisi, melainkan cuma kritikus.

Baca Juga: Ganjar Tegaskan soal Pilihan Oposisi Keputusan Pribadi, bukan Keputusan Partai

"Pernyataannya oposisi itu saya pikir itu kan urusan partai, kalau individu itu bukan oposisi, tapi kritikus. Yang bisa beroposisi partainya," kata Budiman dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/5/2024).

Budiman menegaskan jika ada sebuah partai yang menyatakan diri berada di luar pemerintahan, maka itu baru bisa disebut sebagai oposisi.

Pria yang pernah menjadi politikus PDI-P itu pun menjelaskan alasannya mengatakan bahwa sikap individu hanyalah sebagai kritikus bukan oposisi karena tidak bisa memengaruhi keputusan partai.

"Jika individu, misalnya ya, tentu saja itu sifatnya kritikus saja, tentu saja. Pernyataan partai, oposisi atau tidak kan keputusan rakernasnya, ketua umum atau sekjennya," ucap Budiman.

Meskipun demikian, ungkap dia, keputusan Ganjar yang menyatakan tidak akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan haknya. 

Baca Juga: Hormati Pilihan Ganjar Jadi Oposisi, PPP Mengaku Belum Menentukan Sikap

Ia menyebut tidak bisa memaksakan khendak seseorang untuk berada di dalam atau luar pemerintahan mendatang.

"Kalau untuk keputusan tidak bergabung, tentu saja itu haknya beliau, haknya beliau. Tidak ada, tidak boleh, tidak ada yang apa namanya, memaksa, tidak ada boleh dipaksa juga begitu," jelas Budiman.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menegaskan dirinya tak akan bergabung dalam pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Keputusan tersebut diungkapkan Ganjar saat acara halal bihalal Lebaran di hadapan pengurus Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Politikus PDI-P itu menjelaskan keputusannya untuk tidak bergabung dengan pemerintahan selanjutnya bukan berarti tidak mencintai Indonesia.

Baca Juga: Ganjar dan Mahfud Pilih Oposisi, PPP: Itu Tidak Terkait dengan Partai-Partai, Khususnya PPP

Melainkan, lanjut Ganjar, keputusan tersebut disampaikan untuk menghargai moralitas politik dan cara berpolitik di Indonesia yang menurutnya harus naik kelas.

"Dan semua sama-sama terhormat, tidak perlu saling mencibir. Karena mencibir kita yang paling benar adalah di jalur yang pas, apa itu? Jalur parlemen," ucap Ganjar.

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU