> >

Jubir Jelaskan Siapa Dimaksud Luhut 'Orang Toxic' yang Sebaiknya Dijauhi Prabowo

Politik | 5 Mei 2024, 08:56 WIB
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Program ROSI, Kompas TV, Sabtu (10/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi menjelaskan maksud pesan menteri tersebut tentang "orang toxic" yang sebaiknya dijauhkan Prabowo Subianto dari kabinetnya.

Jodi menyebut pesan Luhut itu sebatas saran kepada presiden terpilih.

Pasalnya, menurut Luhut, terdapat pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program pemerintahan.

"Pak Luhut hanya sumbang saran saja," kata Jodi pada Minggu (5/5/2024).

Baca Juga: Momen Luhut Disopiri Danjen Kopassus dan Dikawal KSAD Jenderal Maruli saat Naik Mobil Taktis

Jodi menyampaikan, Luhut ingin menekankan pentingnya kesatuan fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan.

Luhut menyebut "orang toxic" dapat menghambat program kabinet Prabowo kelak.

"Pak Luhut menggunakan istilah toxic untuk merujuk kepada pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program kabinet, karena tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan," kata Jodi dikutip Kompas.com.

Sebelumnya, ketika memberi sambutan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jumat (3/5), Luhut menyampaikan, Prabowo sebaiknya menghindari "orang toxic" karena dapat mengganggu pemerintah.

"Kepada presiden terpilih, saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam sambutannya.

Politikus 76 tahun itu menyebut saran ini merupakan hasil pengalamannya di pemerintahan.

Luhut mencontohkan program digitalisasi sistem pemerintahan Joko Widodo untuk mengatasi tumpang tindih regulasi.

Luhut mengaku menyarankan ke Jokowi agar mengganti saja pihak yang tidak setuju dengan program tersebut.

"Saya bilang ke Presiden, 'Pak, kalau Bapak tidak berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintah yang terintegrasi), kita tidak akan maju. Jadi, kita harus mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini," katanya.

Baca Juga: Sekjen Gerindra Sebut Jokowi Dorong Pertemuan Megawati dan Prabowo

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU