> >

Soal Hasil Pilpres 2024, Mathla'ul Anwar Ajak Semua Pihak Menerima Putusan MK

Politik | 23 April 2024, 20:41 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) K.H. Embay Mulya Syarief. (Sumber: Kompas.tv/Ant/Dokumen pribadi/am)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) mengajak semua pihak untuk mematuhi dan menerima keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.

Ketua Umum PBMA K.H. Embay Mulya Syarief meminta semua pihak untuk menghormati putusan MK yang menyatakan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.

"Kami mengajak semua pihak untuk dapat mematuhi dan menerima keputusan MK. Alhamdulillah, hasil keputusan MK telah menyatakan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029, " kata K.H. Embay dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (23/4/2024).

Dia turut mengajak semua pihak untuk menjaga keamanan dan juga ketertiban pascakeputusan MK serta membuka lembaran baru dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

Hal senada juga diungkapkan Ketua 1 PBMA Adi Abdillah Marta. Ia mengajak masyarakat menerima keputusan MK dengan lapang dada.

Baca Juga: Usai Putusan MK, Presiden Jokowi Siapkan Transisi Pemerintahan ke Prabowo-Gibran

Menurutnya, sebagai manusia Indonesia yang beriman, tentunya memiliki keyakinan bahwa skenario Tuhan adalah yang terbaik.

"Dalam menyikapi putusan MK, tidak ada hal lain kecuali tetap tenang dan tawakal menerima. Bangsa Indonesia terlahir dari kesepakatan bersama dengan cita-cita luhurnya adalah kesejahteraan seluruh rakyatnya, setiap upaya dari segenap kita sudah tentu demi kebaikan bangsa dan negara," tutur Adi.

Adi juga mengajak seluruh warga negara untuk tetap bersikap tenang dan tidak terpancing oleh hal-hal negatif karena menjaga situasi kondusif merupakan prioritas utama.

Mathla'ul Anwar, sebagai organisasi kemasyarakatan Islam, selalu siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam upaya mewujudkan kesejahteraan umat dan bangsa, sesuai dengan mandat dalam prinsip organisasi Mathla'ul Anwar yang kedelapan, yaitu membangun masyarakat bersama-sama dengan pemerintah.

"Fakta sejarah kemudian mencatat bahwa Mathla'ul Anwar yang terlahir pada tahun 1916, jauh sebelum Republik Indonesia diproklamasikan terus dan tetap konsisten bersama umat dan rakyat dalam perjuangannya yaitu dakwah, pendidikan dan sosial kemasyarakatan," ujarnya.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya lebih dari 7.000 satuan pendidikan, seperti pondok pesantren, sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, SMP, madrasah tsanawiyah, SMA, SMK hingga perguruan tinggi bernama UNMA (Universitas Mathla'ul Anwar) yang tersebar di pelosok Nusantara.

Baca Juga: Dinamika Politik Usai Putusan MK, Sinyal Nasdem-PKB Bakal Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran?

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU