Pemantauan di Kota Sorong, Hilal Tidak Terlihat
Humaniora | 9 April 2024, 17:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Hasil pemantauan rukyatul hilal 1 Syawal 1445 Hijriyah di Kota Sorong, Papua Barat Daya, pada Selasa (9/4/2024) petang waktu setempat, hilal tidak terlihat.
Hal itu diketahui berdasarkan pantauan jurnalis Kompas TV, Flora Batlayeri di lokasi pemantauan, di salah satu hotel di kota itu.
Pelaksanaan rukyatul hilal 1 Syawal 1445 H di tempat itu telah dilaksanakan pada pukul 18.47 WIT, dan hasilnya BMKG serta Kemenag belum meihat hilal.
Flora menyampaikan, sebelumnya BMKG memperkirakan ketinggian hilal hanya menapai 5 derajat. Namun untuk keputusan tentang penentuan 1 Syawal akan mengikuti rapat Kemenag di pusat.
Ia menjelaskan, tidak terlihatnya hilal lebih disebabkan oleh faktor cuaca. Awalnya cuara di Kota Sorong dipresdiksi cerah berawan tapi saat pemantauan menjadi mendung.
Berdasarkan rapat sebelum pemantauan tadi, kata dia, semua hasil rukyatul hilal akan disampaikan langsung ke Kemenag di pusat.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menerangkan, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup, dan dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," ungkap Dirjen di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.
Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit) dan sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit).
“Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” imbuhnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV