> >

Pratikno Klaim Hubungan Presiden Jokowi dan PDI-P Masih Baik-baik Saja meski Kerap Dikritik Hasto

Politik | 3 April 2024, 21:29 WIB
Presiden Jokowi ingin mengurangi separuh wisatawan asal Indonesia liburan ke luar negeri saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/3/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno enggan berkomentar lebih jauh mengenai hubungan Presiden Joko Widodo dengan PDI Perjuangan. 

Dalam tiga hari terakhir Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto selalu melontarkan pernyataan yang menyudutkan Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi cawapres terpilih.

Mensesneg Pratikno hanya bisa menilai tidak ada hal yang patut dipermasalahkan mengenai hubungan Presiden Jokowi dengan PDI-P.

Menurut Pratikno, Jokowi masih menghormati PDI-P sebagai partai yang membesarkannya dan tidak mungkin hubungan tersebut tidak dijaga dengan baik.

Meski Presiden Jokowi kerap dikritik oleh PDI-P, Pratikno meyakini hubungan Jokowi dengan PDI-P tetap baik. 

Baca Juga: Hasto Tuding Jokowi Incar Ketum PDIP, Stafsus Presiden: Tuduhan Tanpa Bukti

"Baik-baik saja. (tidak ada masalah) baik-baik saja," ujar Pratikno di Gedung Kemensetneg, Rabu (3/4/2024).

Mengenai hubungan dan komunikasi Jokowi dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Pratikno juga enggan berkomentar lebih jauh. 

"Ia hanya meyakni hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDI-P tidak ada masalah. Sama seperti hubungan Jokowi dengan PDI-P. "Baik-baik saja. Baik-baik saja," ujar Pratikno.

Adapun pernyataan Hasto yang menyudutkan Jokowi yakni soal upaya perebutan kursi pimpinan PDI-P dan Partai Golkar.

Baca Juga: Jokowi Jawab Tudingan Hasto soal Ingin Jadi Ketua Umum PDIP: Jangan Seperti Itu

Menurut Hasto, Jokowi menugaskan salah satu menteri power full untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI-P. 

Menteri power full tersebut ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid, guru besar IPDN. Kemudian Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Megawati agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Jokowi. 

"Jadi, dalam rangka kendaraan politik, untuk 21 tahun ke depan," ujar Hasto, di acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024). 

Presiden Jokowi juga sudah menanggapi pernyataan Hasto tersebut. 

Presiden meminta Hasto tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang bisa memperkeruh keadaan politik pasca-pilpres 2024.

Baca Juga: Kala Gibran Mulai Bosan Hadapi Serangan Hasto ke Jokowi dan Keluarga

Jokowi menilai pernyataan Hasto tidak masuk akal sebab dirinya ingin merebut kursi pimpinan partai-partai politik. 

"Bukan golkar? Katanya mau ngerebut Golkar, masa mau direbutin semua. Jangan seperti itu. Jangan seperti itu," ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (3/4/2024). 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU