Hasto PDIP Bilang Pemilu 2024 Hasil "Bansos Effect", Gerindra: Belum Move On, Narasi Nenek-Nenek
Politik | 26 Maret 2024, 15:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menilai tak ada "Jokowi effect" dalam Pemilu 2024, melainkan bantuan sosial atau "bansos effect".
Menurut dia, pernyataan Hasto tersebut menandakan yang bersangkutan belum bisa menerima kekalahan dalam gelaran pesta demokrasi lima tahunan itu.
Baca Juga: PDI-P soal Hasil Pemilu 2024: Tak Ada Jokowi Effect, yang Ada Bansos Effect hingga Intimidasi Effect
"Saya enggak ngerti ya, Pak Hasto mungkin ini salah satu dari segelintir elite yang belum move on, ada persoalan apa di hati sanubari beliau?" kata Habiburokhman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2024).
Ia menyebut pernyataan yang dilontarkan Hasto tanpa bukti dan argumentasi yang kuat. Bahkan dirinya menilai pernyataan Hasto seperti nyinyiran nenek-nenek.
"Narasi yang Pak Hasto sampaikan adalah narasi tanpa bukti, narasi tanpa argumentasi yang kuat, seperti nyinyiran nenek-nenek," ujarnya.
Sebelumnya, Hasto mengaku tidak sepakat dengan anggapan efek Joko Widodo (Jokowi) atau "Jokowi Effect" berdampak terhadap hasil Pemilu 2024.
Menurut dia, bukan "Jokowi Effect" yang mempengaruhi hasil Pemilu 2024, melainkan bansos yang gencar diberikan pemerintah menjelang hari pencoblosan.
Hasto menilai pemberian bansos jelang pencoblosan mempunyai efek pada preferensi masyarakat terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.
Baca Juga: Moeldoko Buka Suara soal Politisasi Bansos: Proses Panjang, Bukan Ujuk-ujuk
"Jadi, yang ada bukan 'Jokowi effect', tetapi adalah 'Bansos effect', penggunaan aparatur negara effect, intimidasi effect, itu yang terjadi," kata Hasto di Jakarta pada Senin (25/3/2024).
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV