BMKG Minta Warga Waspadai Ancaman Sesar Sumatera: Ini Nyata, Ada Sumber Gempa di Darat
Humaniora | 24 Maret 2024, 20:45 WIBPASAMAN, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sekali lagi mengingatkan masyarakat, terutama di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), untuk senantiasa mempersiapkan langkah-langkah mitigasi dan mewaspadai potensi bahaya dari Sesar Sumatera.
Dalam rangka perayaan Hari Meteorologi Dunia yang ke-74, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menegaskan bahwa Sesar Sumatera merupakan ancaman nyata, dengan potensi terjadinya gempa darat.
Selama ini, kesadaran masyarakat dan pemerintah daerah di Sumbar lebih banyak terfokus pada upaya mitigasi ancaman gempa megathrust yang berpotensi menyebabkan gelombang tsunami.
Namun, perlu diingat bahwa ancaman gempa darat juga signifikan, terutama yang berasal dari Sesar Sumatera, dan dapat menyebabkan kerusakan parah.
Rahmat menjelaskan bahwa gempa darat tidak selalu membutuhkan magnitudo besar untuk menimbulkan dampak yang signifikan. Bahkan, gempa dengan magnitudo 6 saja sudah dapat menyebabkan kerusakan yang cukup serius.
Baca Juga: Gempa Tuban: BMKG Catat 78 Gempa Susulan
"Pada perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-74, saya mengingatkan kembali bahwa Sesar Sumatera ini nyata, dan ada ancaman terdapat sumber gempa di darat," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Pasaman, Minggu (24/3/2024).
"Jadi, tidak perlu besar magnitudonya. Magnitudo 6 saja sudah cukup merusak," ujarnya.
Oleh karena itu, BMKG kembali mengingatkan masyarakat dan pemangku kepentingan bahwa potensi bencana tidak hanya terbatas pada wilayah pesisir, seperti Pantai Utara Jawa atau Pantai Barat Sumatera, tetapi juga ada ancaman gempa dari darat yang tidak boleh diabaikan.
Tentang Sesar Sumatera
Sesar Sumatera membentang dari Provinsi Lampung hingga Aceh, dengan sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar yang dilalui oleh patahan tersebut, seperti Kabupaten Pasaman, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, dan sebagian Kota Padang Panjang.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, juga menyoroti kerusakan jalan nasional di Kabupaten Solok yang diduga disebabkan oleh aktivitas tambang, yang juga dapat menjadi dampak dari aktivitas Sesar Sumatera atau Patahan Semangka.
Dengan adanya peringatan ini, diharapkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat serta pemerintah daerah terhadap potensi bahaya gempa dari darat dapat ditingkatkan, sehingga langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diimplementasikan untuk mengurangi risiko bencana.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 24 Maret 2024: DKI Jakarta Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem
Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Antara