> >

Ini 12 Fakta Mengenai Gempa Bawean, BMKG: Jenis Gempa Kerak Dangkal

Peristiwa | 24 Maret 2024, 19:45 WIB
Foto ilustrasi gempa. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan 12 fakta terkait gempa yang terjadi di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Jumat (22/3/2024), yang memiliki magnitudo 5,9 dan 6,5. (Sumber: bpbd.bandaaceh.go.id)

Gempa di Bawean juga terpusat di zona Sesar Tua Pola Meratus, menunjukkan bahwa jalur sesar di Laut Jawa masih aktif dan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap keberadaan sesar aktif dasar laut yang berdekatan dengan Pulau Bawean.

Selain itu, gempa Bawean ini dipicu oleh reaktivasi sesar tua dan memiliki gempa susulan dengan magnitudo lebih besar.

Hal ini dapat terjadi karena pecahnya bidang geser yang ukurannya lebih besar, dipicu oleh tekanan dari gempa pertama dengan aspertity yang ukurannya relatif lebih kecil.

Fakta lain yang diperhatikan adalah jumlah gempa susulan yang cukup banyak, disebabkan oleh karakteristik gempa kerak dangkal di Bawean yang terjadi pada batuan yang bersifat heterogen. Namun, frekuensi gempa ini mulai menurun seiring berjalannya waktu.

"Terakhir, gempa Bawean menambah catatan gempa kuat di Laut Jawa, memberikan pelajaran penting bahwa ancaman gempa merusak di Jawa Timur tidak hanya berasal dari selatan, tetapi juga dari sumber gempa di Laut Jawa di utara Jawa Timur," tandas Daryono, dikutip dari Antara.

Informasi-informasi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena gempa di Indonesia, serta pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi potensi bencana alam tersebut.

Baca Juga: Takut Gempa Susulan, Ratusan Warga Gresik Bertahan di Pengungsian

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU