Guru Besar Psikologi UGM Mengaku Tidak TakutTeror: Kapolda DIY Kirim Perlindungan Pada Saya
Peristiwa | 19 Maret 2024, 22:46 WIBSebelumnya, Koentjoro mengaku mendapatkan teror sebanyak tiga kali, yakni melalui media sosial Instagram, aplikasi pesan WhatsApp, dan didatangi ke kantornya.
“Saya mendapatkan pesan caci maki itu dua kali. Saya senang malahan mendapatkan pesan caci maki itu karena saya bisa tahu karakternya, siapa dia, malah saya gunakan sebagai obyek belajar saya,” tuturnya.
“Saya menemukan dua bentuk media yang seperti itu. Yang satu itu saya mengistilahkan sebagai lone wolf, yaitu mereka pendukung setia yang berjuang sendirian.”
Teror lain dilakukan melalui aplikasi Instagram dan dilakukan bukan hanya oleh satu atau dua orang, Koentjoro menduga mereka merupakan kelompok pendengung atau buzzer.
Baca Juga: Saat Masinton dan Adian PDIP Temui Massa Demo di DPR, Ikut Orasi dan Undang Diskusi di Dalam Gedung
“Mereka tersistem, tidak hanya satu atau dua orang, ketika saya ngomong begini, langsung beberapa orang nimbrung saya. Dan itu saya katakan sebagai kelompok-kelompok buzzer.”
“Yang ketiga adalah mereka datang ke kampus, tadi semakin yakin setelah ada penjelasan dari SKK, Satpam di kampus menjelaskan bahwa mereka hari kedua ada yang berpura-pura ODGJ,” tuturnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV