Ketum Projo Tak Yakin Jokowi Pindah ke Golkar, Sebut Lebih Nyaman Seperti Sekarang
Politik | 19 Maret 2024, 19:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi tidak meyakini Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan pindah partai ke Golkar.
Budi Arie yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menjelaskan sejauh ini Presiden Jokowi tidak pernah membahas keinginannya untuk berpindah partai.
Menurut Arie, Jokowi bukan tidak tertarik dengan Partai Golkar, tapi lebih memilih tetap di PDI Perjuangan (PDI-P).
"Bahasanya jangan tidak tertarik, tapi bahasanya lebih baik seperti sekarang ini, kan lebih enak ya. Kalau tidak tertarik nanti (bahasanya) enggak enak," ujar Budi Arie saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Wacana Presiden Jokowi berpindah partai sudah lama menjadi perbincangan setelah hubungan keder PDI-P itu kurang harmonis dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Golkar Tunggu Sikap PDI-P untuk Tarik Jokowi jadi Kader
Sinyal-sinyal perpindahan juga sempat ditunjukkan Jokowi. Salah satunya sebelum berangkat kunjungan kerja ke Jepang, Sabtu (16/12/2023).
Kala itu Jokowi mengenakan dasi kuning yang mendapat perhatian dari awak media yang kesehariannya meliput kegiatan Jokowi di Istana Kepresidenan.
Biasanya, Jokowi lebih sering mengenakan dasi merah, atau pernah juga dasi berwarna biru atau warna gelap.
"Pak, dasi kuning ada artinya nggak?" tanya wartawan kepada saat Presiden Jokowi memberikan keterangan, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (16/12/2023) pagi.
Mendengar pertanyaan itu Jokowi tampak memegangi dasinya, kemudian berseloroh kepada wartawan.
Baca Juga: Pakai Dasi Kuning, Presiden Jokowi Akui Nyaman dengan Partai Golkar
"Masa enggak tahu," ujar Jokowi sembari tersenyum seolah memberikan isyarat sesuatu.
Namun, Jokowi tidak melanjutkan pernyataannya dan meninggalkan ruang konferensi pers menuju ke pesawat.
Wacana perpindahan Jokowi kembali santer jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada Desember 2024 mendatang. Jokowi disebut-sebut cocok sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV