Langgar Ganjil Genap saat Mudik Lebaran Apakah Disuruh Balik Jakarta? Ini Kata Polisi
Peristiwa | 18 Maret 2024, 13:07 WIBAan mengatakan, pihaknya akan menerapkan sistem one way, mulai Jumat 5 April 2024 pukul 14.00 WIB.
"Pemberlakuan ini akan dilakukan sampai 7 April 2024 pukul 00.00 WIB. Artinya selama dua hari kami lalukan one way," tegasnya.
Menurutnya, sistem ini akan diberlakukan dengan melihat situasi dan kondisi di lapangan.
Apabila terjadi kepadatan, Aan akan memerintahkan anggotanya untuk segera menerapkan sistem one way.
"One way akan diberlakukan dari Km 72 sampai Km 414 arah Semarang, Jawa Tengah," ungkapnya.
Sedangkan untuk arus balik lebaran Idulfitri pihaknya akan menerapakan pada 12 April 2024 sampai 15 April 2024.
Selain one way, pihaknya juga akan melakukan contra flow dari Km 36 sampai Km 72.
"Untuk waktunya sama dengan one way, arus balik juga sama kami berlakukan waktunya dari Km 72 sampai Km 36," terang Aan.
Menurut Aan, Korlantas Polri juga bakal menerapkan sistem one way dan contra flow selama arus mudik dan balik lebaran Idulfitri 2024 berlangsung.
Menurut Aan, pihaknya tidak hanya menerapkan dua sistem rekayasa arus lalu lintas tersebut. Tapi juga bakal menerapkan sistem pembatasan kendaraan untuk mengurai kemacetan yakni ganjil-genap (Gage).
Aan berharap masyarakat bisa patuh dengam aturan yang sudah dibuatnya demi kelancaran arus mudik lebaran 2024.
"Kalau tanggal genap maka mobil plat genap yang bisa melintas, begitu juga sebaliknya bagi pemilik kendaraan ganjil," katanya.
Baca Juga: Perempuan di Gambir Dijambret Saat Tunggu Ojol, Pelaku Jatuh dari Motor dan Gagal Kabur
Meski demikian, jenderal bintang dua ini tidak akan meminta anggotanya menghentikan laju kendaraan tersebut atau menyuruh berputar arah kembali ke Jakarta.
Tapi, Aan pastikan sistem kamera ETLE bakal menilang kendaraan yang tidak sesuai plat kendaraan dengan tanggal pada saat melintas di setiap pintu keluar tol.
"Pada tahun 2023 kesuksesan kita mengelola arus lalu lintas mudik dan balik, ada tiga kunci. Pertama sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder, kedua pengelolaan informasi dengan media," terangnya.
"Kemudian yang ketiga komunikasi, proritasi dan kendali yang baik (termasuk ETLE) bisa mengeskusi semua masalah di lapangan," tambahnya
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV