PKS: Satu Negara Tidak Ada Oposisi, Enggak Malu Kita di Mata Dunia?
Politik | 16 Maret 2024, 11:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons terkait sikap politik mereka antara menjadi oposisi atau berkoalisi dengan pemerintah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsy menyebut pihaknya siap sebagai bagian dari pemerintah maupun oposisi.
Mengingat, partainya telah berpengalaman, baik menjadi pendukung pemerintah ataupun oposisi, sebagai pihak yang mengawasi dan memberikan kritik.
"Kalau memang harus kembali ke oposisi kita juga tak ada kesulitan, kita kembali pada pemerintah, kita pun juga tak ada kesulitan," kata Aboe dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).
Meski demikian, Aboe menekankan pentingnya peran partai politik (parpol) oposisi dalam pemerintahan.
Kehadiran oposisi bisa mengawal kinerja pemerintah tetap berada di jalur yang benar.
Baca Juga: PKS Respons PSI soal Jokowi Pimpin Koalisi: Tidak Ada Pimpinan Koalisi di Luar Presiden Terpilih
“Tapi memangnya satu negara tidak ada oposisi? Enggak malu apa kita di mata dunia?” ujarnya.
Sehingga ia pun berharap nantinya tetap ada parpol yang siap mengisi posisi tersebut.
“Kita lihat saja, masih ada partai-partai yang berkinginan kontra pemerintahan,” ucapnya, dikutip dari Kompas.com.
Lalu apakah salah satu partai yang dimaksud adalah PKS?
Aboe pun menekankan partai masih menunggu hasil rekapitulasi penghitungan suara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU), untuk menyatakan sikap.
Sementara keputusan final PKS berada di oposisi atau koalisi, kata ia, akan ditentukan oleh Majelis Syuro PKS.
Seperti diketahui, PKS bersama Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan partai yang pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Ketiga partai tersebut tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Baca Juga: KPU DKI Umumkan PKS Raih Perolehan Suara Tertinggi di DKI, Disusul PDIP dan Gerindra
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV