Mendag Akui Harga Beras Masih Tinggi usai Tinjau Pasar Kramat Jati
Peristiwa | 15 Maret 2024, 12:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui harga beras lokal di pasaran masih tinggi. Hal tersebut dipicu karena panen raya yang mengalami kemunduran menjadi bulan April 2024.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan di sela kunjungannya ke Pasar Kramat Jati Jakarta Timur, sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (15/3/2024).
“Beras, memang yang beras lokal karena panen rayanya belum, belum turun (harganya), harganya masih tinggi. Tapi kan ada alternatif, ada beras dari Bulog yang Rp11.000 sekilo, atau yang premium Rp14.000 satu kilo. Karena memang musim panennya bergeser, panennya bergeser, bulan depan baru panen agak banyak, bulan April panen raya,” kata Zulhas.
Baca Juga: PKB Sudah Siap 5 Tandatangan Setujui Hak Angket: Kami Tunggu NasDem dan PDIP
Kendati demikian, Zulhas memastikan sejumlah komoditas pokok di Pasar Kramat Jati aman selama Ramadan hingga Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Pagi ini kita di Pasar Kramat Jati, terus kita memonitor agar puasa dan Lebaran ini sembako barang-barangnya ketersediaannya cukup,” ujarnya.
“Tadi kita lihat banyak, ayam banyak, telur banyak, minyak banyak, gula banyak.”
Selain beras, Zulhas dalam monitornya di lapangan juga menemukan kenaikan harga cabai keriting yang sebelumnya Rp80.000 menjadi Rp100.000 per kilogram. Kenaikan harga cabai, lanjut Zulhas, terjadi karena musim hujan yang mengakibatkan gagal panen.
Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud: Draft Permohonan Sengketa Pilpres ke MK Hampir Rampung
“Memang ada yang harganya naik, cabai, kemarin kata ibu (pedagang cabai) tadi ada yang Rp70.000 (per kg) harga (cabai merah) hari ini, ada Rp100.000 (per kg harga cabai keriting), tapi barangnya ada,” tutur Zulhas.
“Kalau hujan begini harganya naik, kalau hujan cukup lebat, panennya gagal. Cabainya busuk kan? Jadi cabai itu susah.”
Kemudian, Zulhas juga menemukan kenaikan pada harga telur dan daging sapi. Telur yang harganya semula di kisaran Rp30.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp40.000 per kilogram.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara