> >

Pakar Hukum Tata Negara: Golkar Bertemu Soeharto Baru Bernama Jokowi

Politik | 14 Maret 2024, 18:46 WIB
Pakar hukum tata negara, Feri Amsari, dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (14/3/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

“Padahal harapan kita, kader yang mereka didik itu bertumbuh, punya leveling yang kemudian berkembang, dari daerah hingga ke nasional,” tambah Feri.

Menurut dia, Golkar memiliki banyak kader yang mumpuni. Anehnya, kata dia, partai berlambang pohon beringin itu justru memilih untuk mengusung anak presiden yang baru mengenal politik.

“Jadi kerusakan berpartai politik kita ini akan berdampak ke hukum tata negaranya. Kalau yang diisi adalah masalah, akan keluar masalah.”

Garbage in, garbage out. Kalau yang masuk sampah, keluarnya sampah. Kalau yang masuk anak presiden, yang pasti kepentingan presiden yang keluar,” tegasnya.

Baca Juga: Anak-Mantu Jokowi Didorong Maju Pilkada, Pakar: Konstitusi Kita Tak Dirancang untuk Keluarga

Sebelumnya dalam dialog yang sama, Ridwan mengatakan Golkar menilai saat ini rakyat mendukung apa yang dilakukan Jokowi.

“Kami melihat saat ini rakyat menginginkan apa yang menjadi petunjuk-petunjuk Pak Jokowi itu, mereka memberikan dukungan,” kata Ridwan.

“Maka kita melihat juga bahwa peluang-peluang apa yang diarahkan bahwa apakah itu mantunya atau anaknya, kalau kita nanti melihat di dalam survei bahwa itu tinggi, otomatis kita akan memberikan dukungan,” bebernya.

Ridwan menganggap hal tersebut bukan dinasti politik melainkan demokrasi, karena sesuai dengan kehendak rakyat.

“Ini bukan masalah dinasti politik, ini adalah masalah suara rakyat yang menginginkan.”

“Dinasti politik itu apabila seorang pemimpin mengangkat putra atau putrinya, atau saudara yang kita istilahkan di zaman reformasi itu, KKN. Kolusi, korupsi, nepotisme,” tuturnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU