Tenda Jemaah Haji di Mina Kini Dilengkapi Tempat Penyimpanan Air Cadangan
Humaniora | 6 Maret 2024, 06:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tenda jemaah haji di Mina kini dilengkapi dengan tempat penyimpanan air cadangan.
Fasilitas itu disiapkan pihak Arab Saudi untuk mengantisipasi jika ada keterlambatan pasokan air saat puncak haji.
Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji dan Umrah Kementerian Agama, Ramadan Harisman mengatakan, Ibadah Haji 1444 H/2023 M sempat diwarnai dengan keterlambatan pasokan air di beberapa tenda jemaah.
"Kami meninjau tenda yang akan ditempati jemaah haji Indonesia pada operasional 1445 H/2024 M. Kita lihat pihak Saudi sedang siapkan tempat penyimpanan air cadangan," kata Ramadan dalam keterangan resminya, dikutip dari laman Kemenag, Selasa (5/2/2024).
"Tempat penyimpanan air cadangan itu berupa tabung-tabung besar yang ditanam pada sejumlah area di sekitar tenda jemaah haji Indonesia di Mina," sambungnya.
Baca Juga: Garuda Indonesia Siapkan 14 Pesawat Wide Body untuk Angkut 109.000 Calon Haji 2024
Adapun peninjauan fasilitas di Mina dilakukan tim Kemenag pada Minggu (3/3) lalu.
Ramadan menjelaskan, jemaah haji Indonesia tahun ini diperkirakan tidak ada yang menempati tenda di Mina Jadid.
Sebab, pemerintah sudah memesan tempat melalui e-hajj untuk lokasi mabit jemaah haji Indonesia selama di Mina.
"Dan, seluruhnya berada di wilayah Mina atau tidak ada yang di Mina Jadid," ujarnya.
Selain tenda jemaah, tim Kemenag juga meninjau posko misi haji Indonesia di Mina.
Menurut Ramadan, lokasi tenda posko ini cukup strategis karena mudah diakses oleh kendaraan roda empat.
Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024
"Sehingga, diharapkan akan memudahkan proses evakuasi dan mobilitas layanan jemaah," ucapnya.
Ia berujar, pihak Arab Saudi masih terus melakukan persiapan. Selain tempat air cadangan, sejumlah tenda Mina juga sudah direnovasi.
"Ada sekitar 13 maktab yang tendanya sudah menggunakan dinding gypsum board dan ac split. Ini bagian dari peningkatan layanan. Semoga pada saatnya nanti semua sudah direnovasi," terangnya.
"Kita juga cek jalur taradudi atau shuttle bus jamaah haji Indonesia, dari Makkah menuju Arafah, lalu ke Muzdalifah dan Mina hingga kembali lagi ke hotel di Makkah," tandasnya.
Baca Juga: Meski Ada Kekerasan dan Tak Memiliki Izin, Kemenag Tidak akan Tutup Ponpes Al Hanifiyyah
Tahun ini, Indonesia rencananya akan memberangkatkan 241.000 jemaah haji.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, jemaah akan masuk ke asrama sehari sebelum jadwal pemberangkatan dilaksanakan.
Berikut rincian Rencana Perjalanan Haji 1445 H/2024 M:
1.) 03 Dzulqa’idah 1445 / 11 Mei 2024, Jemaah Haji masuk Asrama Haji
2.) 04-15 Dzulqa’idah 1445 / 12-23 Mei 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang I dari Indonesia ke Madinah
3.) 13-24 Dzulqa’idah 1445 / 21 Mei-01 Juni 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang I dari Madinah ke Makkah
4.) 16 Dzulqa’idah-04 Dzulhijjah 1445/24 Mei-10 Juni 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang II dari Indonesia ke Jeddah
5.) 04 Dzulhijjah 1445 / 10 Juni 2024, Closing Date
6.) 08 Dzulhijjah 1445 / 14 Juni 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji dari Makkah ke Arafah
7.) 09 Dzulhijjah 1445 / 15 Juni 2024, Wukuf di Arafah
8.) 10 Dzulhijjah 1445 / 16 Juni 2024, Idul Adha
Baca Juga: Kemenag Rancang KUA Buat Lintas Agama Perdana akan Buka Akses 40 Layanan, Ini Daftarnya
9.) 11-13 Dzulhijjah 1445 / 17-19 Juni 2024, Hari Tasyrik I, Tasyrik II (Nafar Awal), Tasyrik III (Nafar Tsani)
10.) 16-27 Dzulhijjah 1445 / 22 Juni-03 Juli 2024, Pemulangan Jemaah Haji Gelombang I dari Jeddah ke Indonesia
11.) 16 Dzulhijjah 1445 / 22 Juni 2024, Awal Kedatangan Jemaah Haji Gelombang I di Indonesia
12.) 20 Dzulhijjah 1445-07 Muharram 1446 / 26 Juni-13 Juli 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang II dari Makkah ke Madinah
13.) 28 Dzulhijjah 1445-15 Muharram 1446 / 04-21 Juli 2024, Pemulangan Jemaah Haji Gel. II dari Madinah ke Indonesia
14.) 01 Muharram 1446 / 07 Juli 2024, Tahun Baru Hijriah
15.) 16 Muharram 1446 / 22 Juli 2024, Akhir kedatangan Jemaah Haji Gel. II di Indonesia
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber :