Jelang Ramadan 2024, Lembaga Falakiyah PBNU Sebut Hilal Tidak Mungkin Terlihat pada 10 Maret
Humaniora | 26 Februari 2024, 00:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafa menyampaikan hilal tidak mungkin terlihat pada tanggal 29 Sya'ban 1445 H atau pada Ahad, 10 Maret 2024.
Menurut perhitungan yang dilakukannya, diperkirakan bahwa 1 Ramadhan 1445 H akan dimulai pada tanggal 12 Maret 2024.
"Untuk awal Ramadhan tahun ini, dengan memperhatikan posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya, secara pengalaman atau tajribah, hilal tak mungkin dapat dirukyat pada Ahad sore 10 Maret," kata Kiai Sirri, Jumat (23/2/2024).
"Jadi langkah ikmal/istikmal Sya'ban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024 M," tambahnya dikutip dari NU online.
Baca Juga: Hadapi Ramadan, Stok Sembako Dipastikan Aman
Lembaga Falakiyah PBNU menjelaskan bahwa pada tanggal 29 Sya'ban 1445 H, hilal diperkirakan akan muncul pada Ahad Legi, 10 Maret 2024.
Data perhitungan falak LF PBNU menunjukkan tinggi hilal sebesar 0 derajat 11 menit 25 detik.
Sementara itu, konjungsi atau ijtima terjadi pada Ahad Legi, 10 Maret 2024, pukul 16:00:50 WIB. Lokasi titik markaz Jakarta berada di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Pada saat matahari terbenam, hilal berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik di selatan titik barat, sedangkan posisi hilal saat itu adalah 5 derajat 7 menit 23 detik di selatan titik barat.
Kedudukan hilal pada saat itu adalah 1 derajat 11 menit 27 detik di selatan matahari, dengan miring ke selatan sebesar 2 derajat 30 menit 25 detik. Kiai Sirril menyatakan bahwa LF PBNU akan melakukan pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 H pada tanggal 10 Maret 2024 atau bertepatan dengan 29 Sya'ban 1445 H.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV