> >

5 Kecamatan di Bandung dan Sumedang Terdampak Puting Beliung, 33 Orang Luka, 534 Bangunan Rusak

Peristiwa | 22 Februari 2024, 13:52 WIB
Angin puting beliung di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu (21/2/2024) sekira pukul 15.30 - 16.00 WIB. (Sumber: Tangkapan layar video)

BANDUNG, KOMPAS.COM - Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat, menjelaskan dampak puting beliung yang menerjang di lima kecamatan di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang kemarin Rabu (21/2/2024).

Lima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Cicalengka, dan Kecamatan Cileunyi di Kabupaten Bandung, serta Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Cimanggung di Kabupaten Sumedang.

Berdasarkan data sementara, sebanyak 534 bangunan di lima kecamatan tersebut rusak akibat puting beliung. 

Baca Juga: Detik-Detik Angin Puting Beliung Terjang Rancaekek-Jatinangor, Rusak Atap Bangunan

Rinciannya, 13 pabrik dan 10 unit rumah di Sumedang rusak. Sementara di Bandung, 18 bangunan pabrik dan toko rusak, 223 unit rumah rusak ringan, 119 unit rumah rusak sedang, dan 151 unit rumah rusak berat.

Puting beliung juga membuat 33 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 12 orang di Sumedang dan 21 orang di Bandung.

Hadi mengatakan bahwa BPBD Jawa Barat telah memberikan bantuan berupa 25 lembar terpal dan tenda.

“Pemasangan satu unit tenda dari Bataliyon 330 dan satu unit dari Kemensos untuk warga Kampung Situbundu RT 04 RW 02 Desa Mangun Arga Kecamatan Cimanggung,” kata Hadi, Kamis (22/2/2024).

Saat ini, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan aparatur setempat tengah membersihkan puing-puing dan menebang pohon yang menghalangi jalan.

Baca Juga: Angin Kencang di Rancaekek Bandung Puting Beliung atau Tornado? Ini Penjelasan BMKG

Diberitakan sebelumnya, angin puting beliung menerjang kawasan sekitar Rancaekek, Kabupaten, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

Dalam video amatir yang beredar, tampak pusaran angin yang cukup kuat dan menghempaskan benda-benda yang ada di sekitarnya.

Angin tersebut juga sampai membuat atap-atap bangunan terangkat dan hancur menjadi puing-puing.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU