Anies Minta Aparat Jangan Intimidasi Pihak yang Mau Bersaksi saat Temukan Penyimpangan
Rumah pemilu | 20 Februari 2024, 14:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Calon Prseiden (Capres) RI nomor urut 1 Anies Baswedan meminta pada jajaran aparat agar jangan mengintimidasi pihak-pihak yang mau bersaksi ketika menemukan penyimpangan.
Permintaan Anies tersebut disampaikan saat konferensi pers persiapan langkah hukum menghadapi perkara Pemilu 2024, Selasa (20/2/2024).
Anies menjawab pertanyaan wartawan mengenai seberapa yakin pihaknya bahwa nantinya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) akan adil jika masalah pemilu dibawa ke lembaga itu.
“Kita tunggu nanti,” kata Anies.
“Yang jelas bagi kami sekarang, kami ingin agar semua informasi yang terkumpul terverifikasi solid, dan kami minta kepada semua jajaran aparat, jangan ada yang mengintimidasi mereka-mereka yang mau bersaksi.”
Baca Juga: PKS Tanggapi Usulan Ganjar untuk Gunakan Hak Angket: Kami Bahas dengan Saksama
Anies juga menyebut, pihaknya menemukan bahwa di lapangan ada intimidasi terhadap mereka yang menemukan praktik-praktik penyimpangan.
“Karena kita sudah menemukan di lapangan, mereka yang menemukan praktik-praktik penyimpangan itu mengalami intimidasi, mengalami ketakutan, padahal ini negeri yang merdeka, jangan sampai itu terjadi,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Anies juga berharap agar pemilihan umum terjaga integritasnya karena pilar demokrasi adalah kepercayaan.
“Saya ingin tegaskan kepada semua, bahwa pemilian umum harus dijaga integritasnya. Pilarnya demokrasi adalah kepercayaan, dan salah satu unsur dari kepercayaan adalah kejujuran,” kata dia.
“Agar proses demokrasi ini berjalan dengan baik dan menghasilkan pemerintahan yang berfungsi dengan baik, maka pipres, pemilu, harus dijalankan dengan kejujuran.”
Pihaknya, kata Anies, tidak ingin gegabah menyampaikan adanya kecurangan di hari pertama atau kedua, karena ia ingin rakyat mendapatkan informasi yang akuurat.
“Kami tidak mau gegabah. Tidak ada di hari pertama, hari kedua, deklarasi kecurangan ini, tidak.”
Baca Juga: 233 Surat Suara Tercoblos, 2 Caleg Diperiksa Bawaslu
“Kami tidak mau gegabah karena kami ingin menghormati rakyat Indonesia dengan rakyat mendapatkan informasi yang akurat, yang matang, yang sudah terverifikasi,” tegasnya.
Itulah sebabnya, lanjut Anies, tim hukumnya bekerja lengkap, dan ia bersyukur karena tim hukum ini lengkap sampai di daerah, di seluruh provinsi, mengumpulkan semua data.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV