PKS Buka Suara soal Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh
Politik | 19 Februari 2024, 13:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh merupakan hak NasDem, dan tidak memengaruhi sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pernyataan itu disampaikan oleh Juru Bicara PKS Muhammad Kholid, terkait pertemuan Jokowi dan Surya Paloh pada Minggu (18/2/2024).
Iqbal mengaku belum mendapat informasi apakah Nasdem telah berkomunikasi dengan koalisi pengusung calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terkait pertemuan itu.
"Saya belum dapat informasinya apakah sudah komunikasi atau belum. Kalaupun belum komunikasi, saya kira tidak masalah. Itu hak Nasdem," ucapnya kepada Kompas.com lewat pesan singkat, Senin (19/2/2024).
Baca Juga: Pengamat: Surya Paloh Ketemu Jokowi, Ini Sinyalemen Sudah Lempar Handuk dengan Hasil Pilpres 2024
Ia menambahkan, pihaknya menghormati langkah setiap partai yang berada di koalisi Anies-Muhaimin.
Sebab, menurut dia setiap partai politik memiliki otoritas dan kewenangan sendiri untuk melanjutkan langkah politik mereka.
"Kami menghormati setiap langkah partai politik dalam membangun komunikasi politik. Jadi bagi kami, itu kewenangan otonom dari setiap partai politik," tuturnya.
Diketahui Surya dan Jokowi makan bersama di Istana Negara, Minggu malam.
Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, Jokowi menyebut siapa yang mengundang dalam pertemuan tersebut bukan hal yang penting.
“Saya kira dua-duanya. Tidak perlu siapa yang mengundang dan siapa yang mengundang. Nggak perlu.”
“Yang paling penting (adalah) memang ada pertemuan, dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara, saya kira yang paling penting itu,” tuturnya.
Baca Juga: Timnas AMIN Minta Tim Fokus Amankan Suara: Tidak Perlu Terganggu Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi
Jokowi juga menyebut bahwa pertemuan tersebut merupakan pertemuan awal, dan nantinya jika sudah final ia berjanji akan menyampaikan pada media.
“Ini baru awal-awal, nanti kalau sudah final, nanti kami sampaikan. Tapi itu sebetulnya saya itu hanya menjadi jembatan. Yang paling penting kan nanti partai-partai,” kata Jokowi.
Saat wartawan menanyakan dirinya menjadi jembatan untuk siapa, Jokowi menyebut untuk semua pihak.
“Jembatan untuk semuanya, saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Urusan apa itu, urusan politik itu urusan partai-partai.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti
Sumber : kompas.com