KPU dan Bawaslu Diminta Serius Tanggapi Laporan, Anies: Kita Ingin Kualitas Demokrasi Lebih Baik
Rumah pemilu | 17 Februari 2024, 18:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan meminta penyelenggara Pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) serius menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2024.
Anies menjelaskan, masyarakat menginginkan kualitas demokrasi lebih baik. Hal ini, sebutnya, bisa berjalan dengan pemilu yang jujur, adil, dan bersih.
"(Penyelenggara pemilu) perlu serius, KPU harus menghormati semua laporan karena kita ingin kualitas demokrasi lebih baik," ujar Anies di Aula FK UI Gedung IMERI, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2024).
Anies menambahkan, lembaga penyelenggara pemilu harus memastikan suara rakyat dapat dihitung dengan cermat.
Ia juga meminta segala kekurangan dalam proses perhitungan suara di Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) bisa segera diperbaiki.
Baca Juga: Dugaan Kecurangan Pilpres, Jokowi: Jangan Hanya Teriak Curang, Ada Bukti Bawa ke Bawaslu
"Salah satu indikasi demokrasi baik itu pemilu yang bersih, kemudian jujur. Sehingga kalau ada kekurangan-kekurangan harus ditindaklanjuti, dilakukan langkah-langkah untuk memastikan setiap suara rakyat itu terhitung dan semua aspirasi sesuai tabulasi ya," ujarnya.
Adapun aplikasi Sirekap yang digunakan KPU menjadi sorotan publik karena diduga perolehan suara yang dimasukkan ke dalam sistem tersebut tidak sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Contohnya, suara pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di TPS 026, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, tiba-tiba melejit dalam aplikasi Sirekap KPU.
Akun X @Yiyihuyyy mengunggah video yang menunjukkan perolehan suara Prabowo-Gibran dalam aplikasi Sirekap sebesar 720.
Padahal, pada formulir C1, hasil penghitungan di TPS, Prabowo-Gibran memperoleh 80 suara.
Baca Juga: Bawaslu Temukan Pemilih Mencoblos Lebih dari Sekali di 2.143 TPS
Pasangan capres cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan memperoleh 95 suara dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh 22 suara.
KPU RI mengakui terjadi sejumlah kekeliruan konversi hasil penghitungan suara di TPS ke dalam Sirekap.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan, sistem tersebut dapat mengenali kekeliruan konversi tersebut, meski tak menjelaskan berdasarkan apa mesin tersebut mengenali kesalahan tersebut.
Menurut dia, sejauh ini, tingkat kesalahan konversi cuma 0,64 persen.
"Ada 2.325 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ditemukan antara konversinya berbeda (dari) yang sudah diunggah 358.775 TPS," ujar Hasyim dalam jumpa pers, Kamis (15/2/2024). Dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Siap Koordinasi dengan Timnas Amin demi Ungkap Dugaan Kecurangan Pemilu
"Bukan persentasenya yang ingin kami sampaikan, tetapi Sirekap mengenali kalau ada salah hitung atau salah konversi atau sistem kurang tepat membaca," sambung Hasyim.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV