Hotman Paris Curiga Orang Indonesia Sebar Hoaks Korupsi Pembelian Jet Tempur Mirage oleh Kemhan
Peristiwa | 13 Februari 2024, 01:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengacara Hotman Paris Hutapea curiga pelaku penyebar hoaks atau berita bohong terkait suap pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 oleh Kementerian Pertahanan merupakan warga negara Indonesia (WNI).
Hotman yang ditunjuk sebagai kuasa hukum Kemhan RI menjelaskan bahwa hasil pengamatannya terhadap tayangan hoaks tersebut, memperkuat keyakinannya bahwa video itu dibuat oleh orang Indonesia.
"Yang jelas sudah saya bilang tadi cara menerjemahkannya kepada isi video kelihatan benar itu orang Indonesia," kata Hotman saat jumpa pers di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Senin (12/2/2024).
Baca Juga: Belanda Segera Serahkan 18 Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Tidak hanya itu, pengacara itu juga menyinggung DPP NCW yang namanya tercantum dalam beberapa video hoaks tersebut.
"Jelas-jelas di video itu ada tulisan DPP NCW di penutupnya pun ada kata-kata dia," ucap Hotman.
DPP NCW yang disebut Hotman saat jumpa pers merujuk pada Dewan Pimpinan Pusat National Corruption Watch, yang pernah menuding Raffi Ahmad terlibat kasus pencucian uang.
Menurut Hotman, tuduhan DPP NCW terhadap Raffi Ahmad terkait pencucian uang sampai hari ini pun tidak terbukti.
Walaupun demikian, Hotman masih menunggu masa tenang berakhir sebelum memutuskan langkah hukum selanjutnya yang akan ditempuh Kemhan RI. Dia membuka kemungkinan kasus itu dilaporkan ke Polri.
"Bisa juga, tetapi nanti tergantung dari putusan pimpinan Kemhan. Belum bisa (ada) putusan final sekarang. Tetapi yang jelas bahwa video yang saya pamerkan benar-benar hoaks," ujar Hotman.
Baca Juga: Aneh, Jet Tempur F-35 AS Hilang Misterius usai Pilot Keluar Kokpit di Tengah Penerbangan
Tidak hanya terkait pembelian Mirage, Hotman juga berbicara mengenai hoaks yang menyebut PT TMI mengatur kontrak-kontrak pengadaan alutsista di Kemhan RI, terutama selama kementerian itu dipimpin oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
"Tuduhan PT TMI dapat komisi-komisi dari pengadaan pesawat itu bohong," ujar Hotman.
Sementara itu, Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Ahzar Simanjuntak meluruskan kabar miring terkait PT TMI.
"PT TMI ini tidak pernah ada kontrak atau membuat kontrak dengan Kementerian Pertahanan. Jadi, tidak ada kontrak apalagi transaksi dan tidak pernah terlibat jual beli atau apapun itu dengan Kementerian Pertahanan," kata Dahnil.
Sebelumnya, dalam beberapa hari terakhir, Kemhan RI dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diisukan terlibat suap pembelian pesawat tempur bekas Mirage 2000-5 dari Qatar.
Menhan Prabowo juga disebut berkolusi dengan politikus Yunani yang juga anggota Parlemen Eropa Eva Kaili.
Baca Juga: Bantah Ada Korupsi, Kemhan: Pembelian Jet Mirage dari Qatar Batal karena Ruang Fiskal Terbatas
Eva saat ini masih menghadapi skandal korupsi yang melibatkan beberapa pejabat dari Qatar. Kasus itu kemudian dikenal dengan "Qatargate".
Dalam jumpa pers itu, Dahnil pun menegaskan Menhan Prabowo, Kemhan, dan pemerintah Indonesia tidak kenal Eva, apalagi berkomunikasi dengannya.
"Tidak tahu dia siapa," kata Dahnil saat ditanya kemungkinan pernah ada komunikasi dengan Eva selama pembelian alutsista.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV