> >

PDI-P: Film Dirty Vote Merupakan Kritik Terhadap Jokowi

Rumah pemilu | 12 Februari 2024, 11:35 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (11/2/2024) malam. (Sumber: KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN.)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menilai film dokumenter Dirty Vote merupakan kritik terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga penyelenggara pemilu. Karena film tersebut mengungkapkan bagaimana dugaan kecurangan pemilu dilakukan secara masif hingga adanya indikasi campur tangan Presiden Jokowi.

Demikian Sekjen PDI-Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Senin (12/2/2024).

“Film Dirty Vote yang sedang ramai diperbincangkan saat ini menyuarakan kebenaran dinamika politik di lapangan. Film ini merupakan kritik terhadap Presiden dan penyelenggara pemilu dengan harapan agar Pemilu demokratis dan jurdil dapat diwujudkan,” kata Hasto.

“Film ini mampu mengungkapkan berbagai kecurangan Pemilu yang dilakukan secara masif, bahkan campur tangan kekuasaan istana sangat kental terasa.”

Baca Juga: Reaksi Bey Machmudin untuk Film Dirty Vote: Silakan Tunjukkan Kalau Saya Tidak Netral

Hasto menuturkan dari film tersebut nampak kuatnya rekayasa pemilu yang diawali dengan manipulasi hukum di MK. Lantas, bagaimana keberpihakan penguasa istana terhadap Prabowo-Gibran melalui penunjukkan PJ Kepala daerah yang ditempatkan sebagai hak prerogatif presiden.

“Melupakan proses yang seharusnya demokratis, tekanan terhadap kepala daerah, kepala dinas, kepala desa, hingga kelompok demokrasi oleh oknum TNI/POLRI yang seharusnya bertindak netral hingga penyalahgunaan anggaran negara melalui bansos,” ujar Hasto.

Bahkan, sambung Hasto, desain kecurangan Pemilu pendeknya dilakukan dari hulu-hilir.

“Berbagai fakta yang diungkapkan dalam film Dirty Vote mewakili berbagai tekanan yang dialami Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan. Dalam pertimbangan akal sehat, nurani, dan moral, kami sungguh tidak menyangka Pak Jokowi sudah berubah seperti itu,” ucap Hasto.

Baca Juga: Tindakan Jokowi Benar-Benar di Luar Nalar, Pengamat: Kunjungi Hotel Tempat Kumpul Prabowo-Gibran

“Menempatkan kekuasaan di atas segalanya. Berbagai rekayasa kecurangan tersebut sangat merugikan Ganjar-Mahfud.”

Namun PDI Perjuangan percaya, ungkap Hasto, bahwa Pemilu itu mengandung kesakralan karena suara rakyat adalah suara Tuhan.

“Pemilu secara otomatis akan berjalan damai apabila kecurangan sirna. Karena itulah bagi siapapun yang melakukan manipulasi Pemilu, dan mengerahkan seluruh elemen kekuasaan untuk kecurangan masif, akan berhadapan dengan kekuatan rakyat. Satyam Eva Jayate,” tegasnya.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU