Sebut Harus Koreksi Diri dan Singgung Koncoisme, Prabowo: Kamu Anaknya Siapa, Keponakannya Siapa
Politik | 12 Februari 2024, 10:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto menyebut pentingnya harus mengoreksi diri sendiri, karena di negara ini kadang-kadang birokrasinya minta ampun.
Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan saat berpidato di acara Sidang Senat Terbuka Wisuda Universitas Pertahanan (Unhan) RI tahun 2024, Senin (12/2/2024) pagi.
“Ini walaupun ada tamu-tamu asing, mudah-mudahan mereka tidak terlalu mengerti bahasa Indonesia. Kok ada yang ketawa itu, berarti dia mengerti juga itu. Tapi nggak apa-apa, dia toh juga sudah memonitor semua kita,” kata Prabowo berkelakar.
“Kita harus mengoreksi diri kita sendiri. Negara kita ini kadang-kadang birokrasinya minta ampun,” lanjutnya, dipantau dari Breaking News KompasTV.
Selanjutnya, Prabowo menjelaskan bahwa Kemenhan mendirikan sejumlah program studi baru bidang science, teknologi, engineering, dan matematika (STEM) di Unhan.
Baca Juga: Polri Bantah Isu Ketidaknetralan Kapolri Listyo Sigit di Pemilu 2024: Hoaks
“Jadi kita mendirikan program, prodi-prodi baru di bidang STEM, empat fakultas baru kita dirikan dalam beberapa bulan tahun 2020, dan hari ini hasilnya kelihatan, itu adalah prestasi yang menurut saya membanggakan.”
“Itu adalah prestasi dari para staf di Kemenhan, dirjen-dirjen saya, sekjen, wamen, dan rektor seluruh dan seluruh staf dan jajaran Unhan,” tambahnya.
Jika ingin Indonesia maju, hebat, dan dihormati, lanjut Prabowo, mereka yang berprestasi harus segera diberi penghargaan. Tradisi itu, kata dia, harus kita langgengkan.
Prabowo menuturkan, kebiasaan kita adalah mengandalkan koneksi dan koncoisme. Unhan, telah mulai menghilangkan hal semacam itu dengan menerima mahasiswa hanya berdasarkan prestasi.
“Kebiasan kita adalah nanti koneksi, koncoisme, dan sebagainya. Kamu anaknya siapa, kamu keponakannya siapa, dan sebagainya.”
“Saya bangga kita mulai tradisi di Unhan program S1, kita terima hanya berdasarkan prestasi, hanya berdasarkan kemampuan si calon mahasiswa dan mahasiswi. Saya minta tradisi ini dipertahankan sekeras-kerasnya,” bebernya.
Ia mengaku bangga karena yang diterima di Unhan ada anaknya orang-orang yang mungkin tidak diduga bisa menghasilkan sarjana-sarjana STEM.
Baca Juga: Beda Respons TKN Prabowo-Gibran dan TPN Ganjar-Mahfud soal Film Dokumenter ‘Dirty Vote’
“Ada anaknya petani, ada anaknya pekerja pelabuhan, ada anaknya penjual bakso di pasar. Ini membanggakan hati saya, membesarkan hati saya.”
“Ini adalah Indoneia yang kita cita-citakan. Kita mulai beberapa tahun yang lalu dari Unhan. Kemampuan kita baru sekarang ini, 75 dokter,” tutur Prabowo.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV